Jumat 13 Oct 2023 14:10 WIB

Bank Mandiri Genjot Penyaluran KUR

Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 20,52 triliun pada tahun ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas teller melayani nasabah di Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, Jakarta, Senin (23/8/2021). Himpunan Bank-Bank Milik Negara (HIMBARA) optimistis dalam penyaluran kredit di sisa tahun 2021 terkait pemulihan ekonomi nasional, sementara itu Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp22,5 triliun hingga Juli 2021 untuk mendukung kegiatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas teller melayani nasabah di Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, Jakarta, Senin (23/8/2021). Himpunan Bank-Bank Milik Negara (HIMBARA) optimistis dalam penyaluran kredit di sisa tahun 2021 terkait pemulihan ekonomi nasional, sementara itu Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp22,5 triliun hingga Juli 2021 untuk mendukung kegiatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Bank Mandiri optimistis momentum pertumbuhan akan terus berlanjut. Dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri juga semakin aktif mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memacu pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz mengatakan, sampai dengan akhir Agustus 2023 Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 20,52 triliun kepada lebih dari 195 ribu debitur di seluruh Indonesia.

Baca Juga

“Penyaluran KUR merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor UMKM,” ujar Ashraf di Toba, Sumatera Utara, Kamis (12/10/2023).

Bank Mandiri optimistis sektor UMKM punya peluang besar untuk tumbuh. Bila diperinci, penyaluran KUR Bank Mandiri sepanjang tahun berjalan ini telah mencapai 42,76 persen dari target KUR yang dialokasikan oleh Pemerintah. Realisasi KUR tesebut sebagian masuk ke sektor produksi sebesar 62,07 persen atau Rp 12,7 triliun, meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar 59,73 persen.

Salah satunya sektor pertanian yang menyumbang 32,59 persen KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp 6,87 triliun. Disusul sektor jasa produksi dan industri pengolahan yang masing-masing menyumbang 20,17 persen dan 7,33 persen dari total realisasi KUR perseroan.

“Fokus utama penyaluran KUR Bank Mandiri adalah sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, mulai dari pertanian, perikanan, industri pengolahan maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh bisnis, kordinasi yang kuat di seluruh jaringan serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce,” ujar Ashraf.

Selain penyaluran KUR yang terus ditingkatkan, Bank Mandiri juga konsisten menjaga posisi rasio non performing loan (NPL) KUR berada di level terjaga. Tercatat sampai dengan Agustus 2023 rasio NPL KUR Bank Mandiri terjaga di level 1,18 persen.

Tidak hanya di kota besar, Rudi menambahkan, Bank Mandiri juga injak gas penyaluran KUR di wilayah. Salah satunya di Region I (Sumatra I), dengan realisasi KUR sebesar Rp 2,27 triliun kepada lebih dari 20 ribu debitur.

"Saat ini perekonomian masyarakat sudah menunjukkan perbaikan dan terus meningkat, kami berharap tren ini dapat terus berkembang sehingga memberikan dampak positif pada sektor usaha lainnya seperti pariwisata dan sektor produksi yang menjadi keunggulan wilayah Sumatra Utara,” katanya.

Optimalisasi bisnis didukung oleh layanan digital diyakini mampu mempercepat penyaluran KUR Bank Mandiri. “Kami berharap penyaluran KUR dapat berjalan maksimal sampai dengan akhir tahun dan Bank Mandiri dapat menjangkau lebih banyak calon debitur yang membutuhkan KUR untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM yang lebih baik,” ujar Ashraf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement