Kamis 05 Oct 2023 14:27 WIB

Reku: Bitcoin Bisa Jadi Alternatif Investasi

Tentu investor perlu mengalokasikan dana sesuai dengan tujuan investasi masing-masing

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
ATM Bitcoin di Hong Kong (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Kin Cheung
ATM Bitcoin di Hong Kong (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bitcoin dinilai bisa jadi alternatif investasi. Tentunya, dengan mempertimbangkan risiko dan tujuan investasi.

Berdasarkan laporan Fidelity yang dilakukan pada 1 Agustus 2010 hingga 31 Agustus 2022, jika investor meletakkan tiga persen Bitcoin di antara portofolio tradisional yang terdiri dari 60 persen obligasi atau 40 persen saham. Hal ini dapat meningkatkan kinerja portofolio rata-rata 15,5 persen per tahun.

Baca Juga

Co-Founder dan Chief Compliance Officer Reku Robby mengatakan, laporan tersebut memperkuat peran Bitcoin sebagai instrumen diversifikasi yang menarik dan bisa saling mendukung performa instrumen tradisional. "Namun tentunya Reku terus mengingatkan agar investor mengalokasikan dana investasi sesuai dengan tujuan investasi masing-masing. Temukan kecocokan dengan aset kripto termasuk Bitcoin yang juga bisa dimanfaatkan oleh dengan berbagai tujuan investasi, baik jangka pendek, menengah, dan panjang," ujar Robby dalam webinar Bitcoin Outlook 2024, Rabu (4/10/2023).

Menurutnya terdapat sejumlah momen AHA yang mendorong potensi Bitcoin sebagai alternatif investasi. Selain, pada 2009 sebagai tanda kemunculan Bitcoin, momen AHA selanjutnya yakni saat Indonesia menjadi negara pertama yang memiliki Bursa Kripto, yang diresmikan pada Juli lalu. 

"Ini merupakan momen bersejarah yang melengkapi regulasi aset kripto di Indonesia, sehingga bisa dikatakan bahwa keamanan masyarakat dalam berinvestasi kripto semakin terjamin dan kehadiran Bursa diharapkan bisa mendorong adopsi aset kripto di Indonesia," ucapnya.

Crypto Analyst Reku, Afid Sugiono, menambahkan, akan selalu ada tren yang berpotensi sebagai katalis di balik halving Bitcoin. Pada halving 2017, Initial Coin Offering menjadi katalis di balik bull run Bitcoin. Kemudian pada 2021, DeFi dan NFT menjadi faktor pendorong bull run

"Pada 2024 mendatang, beberapa tren yang berpotensi menjadi penggerak yakni ETF Bitcoin yang menawarkan variasi lain berinvestasi Bitcoin serta kondisi makroekonomi atas keputusan The Fed dalam mempertahankan suku bunga," ucap Afid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement