REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam pembangunan ibu kota Nusantara (IKN). Banyak BUMN yang mendapatkan penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maupun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur di IKN.
"Banyak sekali BUMN yang ditugaskan untuk pembangunan di sana, ada Adhi Karya, PTPP, dan banyak lagi. Kalau kita lihat kemarin, (pembangunannya) cepat sekali, sudah hampir 40 persen," ujar Erick seusai melakukan penanaman pohon di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Erick menilai progres tersebut merupakan hal yang positif dalam menerjemahkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden, ujar Erick, tak ingin pembangunan IKN sekadar pemindahan ibu kota negara semata, melainkan juga membangun karakter bangsa dengan era yang sedang berubah.
Erick menyampaikan IKN sendiri mengedepankan pembangunan yang berkelanjutan dan menekankan pada kawasan hijau. Erick menyebut 25 persen sampai 30 persen kawasan industri akan menjadi kawasan kota, sedangkan 70 persen sampai 75 persennya dikembalikan menjadi hutan tropis secara bertahap.
"Ini project pertama di dunia dan Indonesia yang bisa, negara lain tidai mudah. Ini yang kita lakukan dengan teknologi terbaik, investasi kemarin sudah masuk, bahkan lembaga internasional seperti FIFA pun mau melakukan pembangunan training center, ini hal-hal juga yang positif," ucap Erick.
Untuk pembangunan kantor Kementerian BUMN, Erick masih menunggu arahan lebih lanjut. Erick menyampaikan akan ada tim yang akan menindaklanjuti rencana pembangunan kantor Kementerian BUMN di IKN dalam waktu dekat.
"Kita dahulukan dulu Kantor Kemenko, kawasan lain, baru kita mengikuti, supaya jangan sampai nanti ada miss koordinasi, tapi kita siap bangun sesuai tenggat waktu yang ditentukan IKN. Kalau IKN minta groundbreaking Januari, ya kita lakukan Januari," kata Erick.
Selain itu, ia mengatakan Kementerian BUMN juga akan pindah ke IKN. Akan ada tim yang akan menindaklanjuti rencana pembangunan kantor Kementerian BUMN di IKN dalam waktu dekat.
Kendati begitu, Erick mengatakan, tidak seluruh BUMN akan ikut pindah dan berkantor di IKN. Erick menyampaikan hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong pemerataan ekonomi. Erick mencontohkan BUMN perbankan yang tetap akan berkantor di Jakarta.
"Kalau kantor kementerian (BUMN) iya, tapi kalau kantor BUMN sendiri ke depan, saya berharap kita akan petakan pertumbuhan daripada kantor-kantor BUMN," ujar Erick.