REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transaksi valuta asing (valas) di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengalami peningkatan sebesar 13 persen secara Year on Year (YoY) di tengah fluktuasi nilai mata uang global.
Hal ini didorong oleh inovasi layanan dalam bertransaksi valas serta platform digital yang terus BNI kembangkan.
Adapun, pergerakan nilai tukar mata uang tergolong cukup fluktuatif beberapa minggu terakhir. Hal ini utamanya merupakan dampak dari suku bunga dolar AS yang tinggi dan diperkirakan akan "higher for longer".
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, kinerja positif tersebut merupakan bagian dari tugas BNI sebagai bank milik negara yang memiliki mandat untuk menjadi bank global asal Indonesia.
"Kami cukup bangga perolehan kinerja dari sisi valas membukukan kinerja yang positif. Kami berkomitmen untuk memberikan solusi yang komprehensif dalam memenuhi kebutuhan transaksi valas nasabah," ujarnya.
Royke juga mengungkapkan, BNI telah memiliki fitur bernama FX Mobile, yang merupakan bagian dari aplikasi BNI Mobile Banking. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk mendapatkan informasi kurs secara real time, melakukan transaksi valas, serta melakukan transfer valuta asing baik antar rekening BNI maupun antar bank.
Dengan adanya fitur FX Mobile ini, nasabah dapat merasakan berbagai manfaat, termasuk akses ke informasi kurs yang kompetitif secara real time, kemudahan dalam transaksi jual-beli valas dan transfer valas, serta kesempatan untuk melakukan transaksi cross currency. Seluruh fitur ini tersedia untuk nasabah 24 jam non-stop.
"Selain itu, kami juga berterima kasih kepada otoritas yang selalu membuat fundamental ekonomi Indonesia selalu dalam posisi yang kuat, inflasi yang terjaga, dan khususnya kepada Bank Indonesia yang menjaga stabilitas nilai tukar melalui berbagai kebijakan moneter," katanya.