Selasa 19 Sep 2023 06:29 WIB

Bank Mandiri Beberkan Keuntungan Bangun Jalan Tol, Kereta Cepat, dan LRT pada PDB

Proyek Rp 430,0 triliun berpotensi tingkatkan PDB sebesar Rp 690,5 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Tegalluar tiba di Stasiun Halim. Durasi perjalanan Tegalluar-Halim menghabiskan waktu 45 menit dengan kecepatan maksimum 350km/jam. Senin (18/9/2023).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Tegalluar tiba di Stasiun Halim. Durasi perjalanan Tegalluar-Halim menghabiskan waktu 45 menit dengan kecepatan maksimum 350km/jam. Senin (18/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri, proyek infrastruktur yang diprioritaskan pemerintah memiliki dampak ekonomi. Beberapa diantaranya seperti pembangunan jalan tol, LRT Jabodetabek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pembangunan Bandara Bali Utara, serta kawasan pariwisata dan industri.

"Dengan total nilai proyek Rp 430,0 triliun berpotensi meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar Rp 690,5 triliun," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam pernyataan tertulis, Senin (18/9/2023).

Selain itu, Andry menuturkan, terdapat potensi penyerapan 2,4 juta tenaga kerja baru dari pembangunan berbagai proyek infrastruktur. Andry menambahkan, proyek infrastruktur pemerintah juga memiliki dampak secara jangka menengah dan panjang.

"Pembangunan infrastruktur juga bisa berdampak positif bagi industri turunannya seperti pengadaan listrik dan gas, penyediaan akomodasi makan dan minum, transportasi dan pergudangan hingga industri pengolahan dan properti," ungkap Andry.

Dia menilai, dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, sektor infrastruktur memiliki andil yang cukup besar. Menurut Andry, proyek infrastruktur memiliki multiplier effect yang besar dalam perekonomian termasuk penciptaan kesempatan kerja.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati melihat peluang sektor infrastruktur akan terus meningkat ke depannya. Berdasarkan riset tim Bank Mandiri, belanja infrastruktur meningkat pada RAPBN 2024 sebesar Rp 422,7 triliun atau naik 5,8 persen dari outlook APBN 2023 yang sebesar Rp 399,6 triliun.

Sementara itu, arah kebijakan infrastruktur 2024 akan difokuskan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan Ibu Kota Negara (IKN). Selain itu juga mendukung sentra pertumbuhan baru.

“Oleh sebab itu, bank Mandiri akan konsisten mendukung pembiayaan infrastruktur dari hulu ke hilir dengan expertise yang relatif komplit dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Terlebih, Bank Mandiri memiliki likuiditas yang memadai dalam mewujudkan terus melaju untuk Indonesia maju," ungkap Susana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement