Sabtu 16 Sep 2023 16:26 WIB

Kementerian BUMN Sebut Kebutuhan Talenta Digital 600 Ribu per Tahun

Diproyeksikan 10-15 tahun mendatang maka jumlah kebutuhannya sekitar sembilan juta.

Digitalisasi HR akan memperkuat kemampuan perusahaan melakukan manpower planning atau perencanaan tenaga kerja, yang memastikan bahwa perusahaan selalu memiliki talenta-talenta memadai untuk menjalankan bisnis.
Foto: mekari
Digitalisasi HR akan memperkuat kemampuan perusahaan melakukan manpower planning atau perencanaan tenaga kerja, yang memastikan bahwa perusahaan selalu memiliki talenta-talenta memadai untuk menjalankan bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI menyebutkan kebutuhan digital talent atau bakat tentang dunia digital di Indonesia 600 ribu per tahun.

Ketua Bidang IV Forum Digital Indonesia BUMN Beatrix Santi Anugrah di Jayapura, Kamis mengatakan kebutuhan tersebut kalau diproyeksikan 10-15 tahun mendatang maka jumlahnya sekitar sembilan juta.

“Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan selalu mengatakan dalam kurung waktu 10-15 tahun ke depan kebutuhan digital talent atau bakat tentang dunia digital berjumlah sembilan juta atau 600 ribu per tahun,” katanya.

Menurut Beatrix, kebutuhan ini harus segera dipenuhi sesuai permintaan Presiden RI Jokowi untuk memenuhi permintaan perkembangan teknologi saat ini.

“Kita tidak bisa menunda lagi soal kebutuhan digital talent, karena kalau kita menundanya maka Indonesia akan jauh tertinggal dengan negara-negara lain baik di Asia maupun Eropa,” katanya.

Beatrix meyakini kehadiran Universitas Cenderawasih (Uncen) di ufuk timur Indonesia akan memunculkan talenta-talenta digital yang bisa mendorong transformasi digital di seluruh belahan bumi Indonesia.

“Kami mengajak bersama-sama ikut terlibat, berperan bersama-sama belajar untuk terpenuhinya digital talent,” ujarnya.

Dia menambahkan Forum Digital Indonesia BUMN (Fordigi BUMN) ingin mengembangkan ekonomi digital di Indonesia khususnya bagi mahasiswa Papua baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.

“Dengan sistem yang semakin canggih tersebut maka ekonomi saat ini digerakkan oleh digital, sehingga mahasiswa di Papua harus juga dapat mengembangkan usahanya melalui digital," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement