REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Jumat stagnan di posisi Rp 15.355 per dolar Amerika Serikat (AS). Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp 15.367 dari sebelumnya Rp 15.357 per dolar AS.
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat (15/9/2023), mengatakan rupiah yang bergerak stagnan diiringi pelemahan indeks dolar AS. “Meskipun bank sentral (The Fed) menaikkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin ke rekor tertinggi pada hari Kamis (14/9/2023), bank sentral juga mengisyaratkan bahwa ini kemungkinan akan menjadi kenaikan terakhirnya dalam perjuangan (The Fed) selama lebih dari setahun melawan inflasi yang tinggi,” ujar Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis.
The Fed disebut juga menaikkan prakiraan inflasi yang kini diperkirakan turun lebih lambat menuju target 2 persen dalam dua tahun ke depan, sekaligus menurunkan ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, bank sentral AS dinyatakan bakal mempertahankan sikap hawkish pasca dolar AS sempat melonjak pada Kamis malam.
Hal ini dipengaruhi data indeks harga produsen (Producer Price Index) pada Agustus 2023 yang meningkat 0,7 persen dibandingkan bulan Juli 2023 dan data penjualan penjualan ritel AS yang meningkat 0,6 persen pada bulan Agustus 2023 dibandingkan perkiraan kenaikan 0,2 persen.
“Federal Reserve diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan minggu depan, namun ketahanan perekonomian kemungkinan berarti bahwa bank sentral AS akan mengulangi sikap hawkish-nya,” ucapnya.