Kamis 14 Sep 2023 18:20 WIB

Bina Karya Gagal Dapat Suntikan Modal Rp 500 Miliar untuk Bangun IKN

Suntikan modal sedianya akan digunakan untuk bangun infrastruktur dasar IKN.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). Menurut data dari Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, proses konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 sudah mencapai 38,1 persen dan seluruh kegiatannya masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule), dimana akan selesai pada 2024.
Foto:

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyertaan modal negara dari tiga BUMN tersebut berasal dari cadangan pembiayaan investasi.

“Tambahan PMN kepada BUMN tahun 2023 sebesar Rp 4,514 triliun. PMN tersebut berasal dari cadangan pembiayaan investasi,” ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (12/9/2023).

Sri Mulyani menjelaskan penyertaan modal negara kepada Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sebesar Rp 3 triliun akan digunakan untuk memperkuat permodalan PT Asuransi Jiwa IFG.

“Untuk memperkuat modal Asuransi Jiwa IFG sekaligus untuk menerima pengalihan portofolio Asuransi Jiwasraya,” jelasnya.

Kemudian penyertaan modal negara kepada Aviasi Pariwisata Indonesia sebesar Rp 1,01 triliun akan digunakan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

“Modal juga akan digunakan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur oleh HIN,” ucapnya.

Terakhir penyertaan modal negara kepada Bina Karya sebesar Rp 500 miliar akan digunakan belanja modal untuk mendukung penugasan dalam membangun Ibu Kota Negara dan sektor telekomunikasi dan infrastruktur dasar.

“Ini adalah BUMN yang nanti dikonversi menjadi milik badan usaha otoritas IKN, sekaligus merupakan bentuk PMN capex pertama di dalam rangka BUMN yang nanti dikelola otoritas IKN bisa melakukan kegiatan-kegiatan termasuk kerja sama dengan swasta,” ucapnya.

 

Selain itu, dalam APBN 2023 pemerintah sudah mengalokasikan penyertaan modal negara bentuk tunai senilai Rp 42,82 triliun. Adapun rincian kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp 1,530 triliun, PT Hutama Karya (Persero) Rp 28,884 triliun, PT Len Industri (Persero) Rp 1,754 triliun, PT PLN (Persero) Rp 10 triliun, dan Airnav Indonesia Rp 659,19 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement