Jumat 08 Sep 2023 21:50 WIB

OJK Edukasi Generasi Muda Bijak Gunakan Produk Jasa Kuangan

Kepandaian soal keuangan akan mendampingi dia seumur hidup.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
 Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam kegiatan edukasi keuangan bertajuk Perencanaan Keuangan Dan Investasi Yang Bijak Untuk Menyiapkan Masa Depan Generasi Muda Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Jumat (8/9/2023).
Foto: dok OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam kegiatan edukasi keuangan bertajuk Perencanaan Keuangan Dan Investasi Yang Bijak Untuk Menyiapkan Masa Depan Generasi Muda Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Jumat (8/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan terutama di kalangan pemuda dan pelajar. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan generasi muda menjadi salah satu sasaran prioritas edukasi keuangan masif yang dilakukan OJK.

“Kami hadir di sini untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada adik-adik mahasiswa kita. Agar memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang baik dan terhindar dari penipuan investasi atau aktivitas keuangan ilegal dan bijak menggunakan produk jasa keuangan sehingga memberikan manfaat dan tidak menyusahkan generasi muda kita,” kata Friderica dalam edukasi keuangan bertajuk Perencanaan Keuangan Dan Investasi Yang Bijak Untuk Menyiapkan Masa Depan Generasi Muda Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Jumat (8/9/2023). 

Friderica berpesan setiap mahasiswa dengan apapun jurusan ilmu yang dipelajarinya harus memiliki pemahaman yang bagus mengenai sektor jasa keuangan. Sebab, kata dia, kepandaian itu akan mendampingi dia seumur hidup.

“Apapun profesinya walaupun punya penghasilan yang baik tapi jika tidak bisa mengelola keuangan atau terkena skema penipuan akan berpengaruh kepada kehidupan dia dan masa depannya. Masa depan yang harusnya cemerlang jadi terganggu karena terjerumus hal seperti itu,” ungkap Friderica.

Friderica juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menghindari dan tidak mengikuti gaya hidup Fear of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO) yang berkembang di kalangan anak muda. Friderica menegaskan, gaya hidup tersebut justru banyak menjerumuskan pada kehidupan yang penuh masalah. 

Selain itu, Friderica juga meminta para mahasiswa berhati-hati pada setiap penawaran produk jasa keuangan. Khususnya dengan mencermati legalitas dan tingkat suku bunga yang logis serta profil risiko yang melekat pada setiap produk keuangan.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta Prof Mudofir beserta jajarannya. Selain itu juga Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 2 yang juga berperan sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut. 

Dalam sambutannya, Mudofir menyatakan selain menimba ilmu pengetahuan di kampus, para mahasiswa juga harus meningkatkan pemahamannya. Khsuusnya terhadap sektor keuangan untuk menunjang arah kehidupan yang sedang dijalani para mahasiswa.

“Kami mengucapkan terima kasih, menyambut baik atas kegiatan seminar yang dilakukan atas inisiatif OJK bekerja sama dengan UIN Surakarta untuk memberikan literasi keuangan sebesar-besarnya sehingga mahasiswa kami akan memperoleh pengetahuan, wawasan mengenai perihal keuangan,” ucap Mudofir. 

Sebelumnya, Friderica mengungkapkan tunggakan cicilan PayLater membuat banyak anak muda menjadi tidak bisa mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Saat ini, layanan PayLater sudah tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK atau dulunya bernama BI Checking, sehingga apabila terdapat tunggakan akan mempengaruhi credit scoring individu yang bersangkutan.

Kiki menyarankan kepada anak muda untuk menggunakan berbagai layanan yang diberikan oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) sesuai dengan kebutuhan.

“Harus paham produk dan jasa keuangan. Gunakan apa yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan besar pasak daripada tiang, jangan terjerat,” ujar Friderica. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement