Kamis 07 Sep 2023 21:16 WIB

PTPN III Tahun Ini Bangun Pabrik FAME Baru Kapasitas 450 Ribu Ton

Pemerintah telah implementasikan program biodiesel 35 atau B35 sejak Februari 2023.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Foto udara areal depot terminal bahan bakar minyak (TBBM) PT Pertamina (Persero) di Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (15/12/2022). Pihak  PT Pertamina Kendari menambah stok BBM menjelang persiapan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, saat ini stok untuk Pertalite sebanyak 12.380 KL sementara Biosolar 40.768 KL dan jumlah tersebut telah naik sebanyak 15 persen dibanding stok normal untuk menambah kenyamanan masyarakat.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara areal depot terminal bahan bakar minyak (TBBM) PT Pertamina (Persero) di Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (15/12/2022). Pihak PT Pertamina Kendari menambah stok BBM menjelang persiapan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, saat ini stok untuk Pertalite sebanyak 12.380 KL sementara Biosolar 40.768 KL dan jumlah tersebut telah naik sebanyak 15 persen dibanding stok normal untuk menambah kenyamanan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III) tahun ini akan melakukan groundbreaking pabrik FAME baru dengan kapasitas 450 ribu ton per tahun. Penambahan kapasitas ini dilakukan PTPN untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan BBM yang ramah lingkungan.

Vice President Business Development & Downstream Strategy PTPN III Leonardo Alexander Renatus Pane menjelaskan pabrik FAME baru tersebut akan dibangun di KEK Semangkei Sumatera Utara. Saat ini PTPN sedang proses tendering kontraktor EPC.

Baca Juga

"Kami berharap Oktober ini bisa groundbreaking. Targetnya Januari 2025 pabrik ini sudah bisa beroperasi," ujar Leo dalam Indonesia Sustainable Forum (ISF), Kamis (7/9/2023).

Separuh FAME dari pabrik tersebut nantinya bakal menjadi bahan baku produksi biodiesel untuk campuran bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi atau biosolar milik PT Pertamina.

"Nanti 50:50, untuk mandatori dan sisanya ekspor. Nanti keputusannya ada di Kementerian ESDM," ujar Leo.

Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, mengatakan total alokasi biodiesel untuk program B35 di tahun 2023 diperkirakan mencapai 13,15 juta kiloliter (KL). Adapun B35 adalah mencampur biodiesel dari FAME minyak kelapa sawit sebesar 35 persen ke dalam komposisi BBM solar.

"Pemerintah telah mengimplementasikan program biodiesel 35 atau B35 mulai Februari 2023. Ini merupakan langkah pemerintah untuk menekan impor solar dan mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia," ujar Edi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement