Ahad 03 Sep 2023 14:57 WIB

Bahas Tren Global, Zulhas Singgung Potensi Ekonomi Hijau di AECC Meeting

ASEAN perlu memperkuat komitmen bersama di tengah tren global menuju ekonomi hijau.

 Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengikuti ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting di St. Regis Hotel, Jakarta.
Foto: Dok istimewa
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengikuti ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting di St. Regis Hotel, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai menyampaikan Keynote Remarks di ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengikuti ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting di St. Regis Hotel, Jakarta. Bersama menteri-menteri negara ASEAN ia membahas tren ekonomi global, termasuk soal ekonomi hijau.

Ketua Umum PAN ini mengatakan ASEAN perlu memperkuat komitmen bersama di tengah tren global menuju ekonomi hijau. “Perlu komitmen bersama yang kuat untuk mendorong peningkatan investasi hijau secara adil dan merata di kawasan, agar pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif dapat diwujudkan,” ungkap Zulhas dalam keterangannya di ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting, Ahad (3/9/2023).

Baca Juga

Menurutnya, ASEAN Strategy for Carbon Neutrality bisa menjadi pintu masuk untuk meningkatkan investasi hijau ini. Selain itu, Zulhas pun menilai perlunya mendorong pembiayaan hijau inovatif. “Mengingat pembiayaan hijau mahal dan akan semakin mahal. Perlu penyelarasan inisiatif di Pilar Ekonomi, termasuk pemanfaatan ASEAN Green Fund,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, diungkapkan perekonomian ASEAN diperkirakan akan tumbuh stabil pada 2023 dengan moderasi pertumbuhan dari 5,6 persen di 2022 menjadi 4,7 persen di 2023 dan 5,0 persen di 2024. Pertumbuhan ini didukung penguatan konsumsi rumah tangga domestik, peningkatan perdagangan, serta pemulihan sektor jasa seperti pariwisata.

Namun perekonomian global juga masih memiliki sejumlah risiko, seperti dampak polikrisis, kebijakan perdagangan yang cenderung proteksionis, inflasi yang persisten, perubahan iklim, kondisi geopolitik, dan lain-lain. “Saya sepakat dengan pandangan Pimpinan Sidang mengenai perlunya mewaspadai deglobalisasi dan perubahan demografi kawasan,” kata Zulhas.

Ia memandang ASEAN memiliki modalitas yang diperlukan untuk mendorong penguatan arsitektur perdagangan kawasan. Adapun modal-modal tersebut antara lain peningkatan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) yang tengah berjalan, implementasi penuh RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership), dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Sebagai informasi, selain Zulhas kegiatan ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjadi AEC Council Chair. Hadir pula menteri-menteri bidang ekonomi, perdagangan, dan industri dari negara-negara ASEAN lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement