Ahad 03 Sep 2023 08:06 WIB

Program Makmur Erick Thohir Bikin Petani Kian Mandiri

Peningkatan produktivitas pertanian karena adanya pendampingan dari Pupuk Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Program Makmur yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir berhasil membuat petani Sulawesi Selatan (Sulsel) mandiri dan mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Arnas Padda
Program Makmur yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir berhasil membuat petani Sulawesi Selatan (Sulsel) mandiri dan mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Makmur yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir berhasil membuat petani Sulawesi Selatan (Sulsel) mandiri dan mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya. Hal ini langsung disampaikan oleh beberapa petani saat berdialog dengan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, Jumat (1/9/2023).

Petani asal Kabupaten Pinrang, Winarno, mengaku senang karena produktivitas tanaman padinya meningkat. Menurut Winarno, peningkatan produktivitas karena adanya pendampingan dari Pupuk Indonesia. 

Baca Juga

"Sebelumnya budidaya saya biasa-biasa saja, namun setelah mengikuti program ini produktivitas tanaman padi saya meningkat karena adanya bantuan pendampingan dari Pupuk Indonesia," ujar Winarno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (3/8/2023).

Selain pendampingan, Winarno juga menyatakan dengan Program Makmur, dirinya mendapatkan beberapa manfaat lainnya seperti pendanaan hingga kepastian penyerapan hasil panen oleh offtaker. Winarno juga mengenal lebih jauh permodalan perbankan yang masuk melalui KUR.

"Saya sudah mengikuti program ini dari awal 2022 sampai sekarang dan saya merasakan produktivitas meningkat maka otomatis kesejahteraan keluarga saya meningkat, meskipun pupuk yang saya gunakan pupuk nonsubsidi," ucap Winarno.

Manfaat yang didapat Winarno ini dikarenakan Program Makmur merupakan upaya Pupuk Indonesia menghubungkan petani dengan ekosistem pertanian yang memberikan kemudahan bagi petani untuk mengakses pupuk hingga permodalan. Adapun ekosistem pertanian yang dimaksud mulai dari project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, pemerintah daerah (pemda), dan offtaker.

Sementara itu, Daud yang merupakan penyuluh pertanian lapangan (PPL) meminta kepada manajemen Pupuk Indonesia untuk memperluas Program Makmur melalui demonstration plot (demplot) khususnya pada lahan pertanian di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. “Saya tertarik dengan Program Makmur, baiknya setiap kecamatan bisa disosialisasikan, karena rata-rata petani kami sudah menggunakan pupuk nonsubsidi, sehingga kami merasa Program Makmur bisa membantu,” kata Daud. 

Menanggapi itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengapresiasi para petani di Sulawesi Selatan yang telah mengikuti Program Makmur. Rahmad menceritakan bahwa Program Makmur diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir bertujuan untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

"Kehadiran kami melalui Program Makmur ini merupakan upaya kami ingin berpartisipasi meningkatkan produktivitas, mudah-mudahan program ini berhasil dan semoga bapak petani semua menjadi lebih makmur, keluarganya juga makin sejahtera. Karena kalau petaninya  makmur, maka Indonesia juga makmur," kata Rahmad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement