REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen mendorong dekarbonisasi dengan menekan penggunaan energi fosil di lingkungan perusahaan. Salah satunya dengan memulai peralihan kendaraan operasional dari sebelumnya menggunakan BBM menjadi moda transportasi listrik.
"Setelah diawali motor listrik, komitmen Pupuk Kaltim berlanjut dengan memulai penggunaan mobil listrik untuk operasional perusahaan yang berjalan sejak Juni 2023," ujar VP Pelayanan Umum Pupuk Kaltim Wirza Eka Putra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Wirza menilai hal ini merupakan tindaklanjut program net zero carbon emission yang dikembangkan Pupuk Kaltim, sejalan dengan prinsip Environment, Social and Governance (ESG). Dalam waktu dekat, perusahaan pupuk terbesar di Asia Tenggara ini pun segera menambah unit transportasi operasional menggunakan bus listrik, yang kini tengah dalam persiapan dengan jenis MD 8E Cross Medium Bus dari pabrikan Mobil Anak Bangsa (MAB).
Wirza menjelaskan bus ini memiliki panjang 8 meter dan kapasitas baterai LiFePO 560,28V 228 Ah dan 127,74 KWh dengan transmisi AMT 4 kecepatan. Memiliki ukuran sedang, bus ini lebih fleksibel di jalanan menyesuaikan kondisi jalanan perkotaan maupun luar jalan protokol berukuran lebar.
"Selain itu, Pupuk Kaltim juga akan menambah unit bus listrik dengan panjang 12 meter," lanjut Wirza.
Wirza menyampaikan wajah unit transportasi ramah lingkungan itu pun turut dipamerkan pada rangkaian peresmian Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Kota Baru Parahyangan Bandung Barat beberapa waktu lalu. Wirza mengatakan penggunaan bus listrik dalam mendukung aktivitas dan operasional perusahaan, merupakan kesinambungan komitmen Pupuk Kaltim mengedepankan prinsip ESG dengan berbagai peningkatan program setiap tahun.
Wirza menyampaikan Pupuk Kaltim kini bergerak cepat untuk pengadaan bus listrik sebagai kendaraan operasional agar daya tampung unit antar jemput di lingkungan perusahaan bisa mengakomodasi lebih banyak penumpang. Hal ini mengingat mobilitas di kawasan perusahaan yang cukup intensif, sehingga sarana pendukung dengan kapasitas yang jauh lebih besar perlu disiapkan untuk kelancaran aktivitas.
"Saat ini bus masih tahap uji coba dan persiapan unit. Dalam waktu dekat baru akan dirilis dan dioperasikan sebagai tambahan sarana transportasi baru berbasis listrik di kawasan perusahaan," ucap Wirza.
Wirza menyebut Pupuk Kaltim secara bertahap akan terus memperbanyak kendaraan listrik guna menekan penggunaan bahan bakar fosil dalam operasional perusahaan. Ke depannya, langkah ini pun akan didukung penyediaan charging station berlisensi untuk pengisian daya seiring makin masifnya penggunaan.
"Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan komitmen dalam mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, sebagai langkah nyata penerapan ESG Perusahaan," tambah Wirza.
SVP SDM Pupuk Kaltim Ardi Harto Mulyo, mengatakan Pupuk Kaltim secara konsisten terus berfokus terhadap penerapan ESG di lingkungan perusahaan, guna mencapai target Net Zero Emission pada 2060 dan Nationally Determined Contribution (NDC) hingga 32 persen pada 2030. Penggunaan kendaraan listrik merupakan bagian dari komitmen tersebut, khususnya realisasi net zero carbon emission, guna menekan penggunaan energi fosil di lingkup bisnis perusahaan.
“Dari hal itu, pertumbuhan usaha yang menitikberatkan pada keseimbangan kinerja sesuai prinsip ESG juga ditarget berjalan lebih maksimal dengan penggunaan kendaraan listrik secara bertahap,” ujar Ardi.
Ardi mengatakan langkah tersebut pun menilik prestasi Pupuk Kaltim yang berhasil menduduki peringkat tertinggi penerapan ESG dunia untuk kategori agrochemical, berdasarkan ESG Risk Rating Morningstar Sustainalytics pada 2023. Ardi menyampaikan serangkaian program dalam menekan emisi karbon dilaksanakan secara komprehensif dengan berbagai pengembangan, seperti green ammonia, pembangunan pabrik soda ash, community forest hingga pemanfaatan sumber energi terbarukan.
Ardi menyampaikan penggunaan mobil listrik juga upaya Pupuk Kaltim menjawab tantangan industri masa kini, dengan terus menggali inovasi untuk menerapkan praktik bisnis secara berkelanjutan. Sehingga manfaat tak hanya berdampak bagi pertumbuhan usaha, tapi juga menitikberatkan pada aspek keberlanjutan hingga kemandirian masyarakat sesuai kaidah ESG.
"Melalui kendaraan listrik, Pupuk Kaltim semakin meneguhkan posisi sebagai pionir transformasi industri hijau di Indonesia, dan inovasi ini akan terus ditingkatkan ke depannya," kata Ardi.