Jumat 25 Aug 2023 16:26 WIB

Gabung Kerja Sama Pembayaran, QRIS akan Bisa Dipakai di Vietnam

SBV sepakat bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di ASEAN.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pimpinan bank sentral negara-negara ASEAN.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Pimpinan bank sentral negara-negara ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- State Bank of Vietnam (SBV) sepakat untuk bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN bersama dengan Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT). SBV memperkuat Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC) sehingga transaksi di Vietnam bisa menggunakan QRIS.

"Sekarang kita ekspansi dengan anggota baru yaitu Vietnam," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga

SBV menandatangani amendemen Nota Kesepahaman (NK) di sela-sela Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-10 pada 25 Agustus 2023 di Jakarta disaksikan Bank Sentral ASEAN-5 yang merupakan inisiator Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan.

Bergabungnya SBV dalam kerja sama tersebut merupakan upaya perluasan dari NK Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan yang ditandatangani oleh BI, BNM, BSP, MAS, dan BOT dalam rangkaian acara Leaders Summit 14 November 2022 di Bali. Perluasan Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan merupakan tindak lanjut dari mandat Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-9, serta menjadi salah satu capaian prioritas Keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun 2023.

"Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan terutama ditujukan untuk memperkuat dan mengembangkan sistem pembayaran antarnegara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan inklusif," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (25/8/2023).

NK kerja sama juga akan memayungi berbagai bentuk kerja sama, termasuk konektivitas QR dan fast payment antarnegara. Dengan begitu transaksi diharapkan dapat dilakukan dengan lebih mudah, nyaman, dan terjangkau.

"Kerja sama tersebut juga berpotensi membuka akses pasar bagi para pelaku usaha Indonesia ke kawasan," ucap Erwin.

Dengan bergabungnya Vietnam pada Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan maka jumlah partisipan bertambah dari lima menjadi enam negara. Kerja sama tersebut dapat mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi dan memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat ASEAN, termasuk pada sektor pariwisata dan jasa lainnya.

Perluasan juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi UMKM, yang menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, lanjut Erwin, penguatan konektivitas sistem pembayaran diharapkan dapat memberikan insentif untuk meningkatkan perdagangan dan remitansi di kawasan.

"Perluasan kerja sama konektivitas sistem pembayaran akan terus diperkuat dan diperluas dengan negara mitra strategis lain di kawasan," ujar Erwin.

Deputi Gubernur Pham Thanh Ha yang hadir mewakili Gubernur SBV Nguyen Thi Hong pada seremoni penandatanganan NK merasa terhormat bahwa SBV dapat bergabung sebagai partisipan baru NK Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan. SBV menantikan koordinasi yang erat antara semua pihak untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan inklusif.

NK tersebut merupakan bentuk solidaritas dan menandai titik awal penguatan integrasi ekonomi kawasan. Selain itu juga memajukan konektivitas pembayaran untuk menjadikan ASEAN sebagai pemimpin global dalam konektivitas pembayaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement