Kamis 17 Aug 2023 04:34 WIB

Ketua OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan akan Menguat di Sisa 2023

Dana pihak ketiga dan penyaluran kredit perbankan akan meningkat sisa tahun ini.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.
Foto: undefined
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan sektor jasa keuangan Indonesia akan semakin menguat pada sisa akhir tahun 2023 menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Khususnya sektor perbankan, menurutnya, capaian Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit akan meningkat pada sisa tahun ini, dari sebelumnya sempat menurun pada paruh pertama tahun ini.

“Memang, kalau lihat dari revisi rencana bisnis bank, tetap ada optimisme yang kuat meningkat di kuartal III dan kuartal IV 2023, termasuk kredit dengan sendirinya. Itu akan kuat pada sisa akhir tahun ini. DPK maupun kredit tetap akan kuat di sisa tahun ini,” ujar Mahendra kepada awak media seusai Sidang RUU APBN Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2023 - 2024, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga

Menjelang momentum Pemilu 2024, menurutnya, akan meningkatkan kinerja sektor jasa keuangan, yang juga akan berdampak terhadap aktivitas perekonomian nasional. “Dengan adanya kegiatan berkaitan dengan aktivitas Pemilu, malah diperkirakan seperti di masa lalu, juga akan meningkatkan aktivitas perekonomian. Justru, harapannya menjadi tambahan perekonomian yang bisa meningkatkan pertumbuhan itu juga,” ujar Mahendra.

Selain itu, dia menyebut penurunan peringkat dari lembaga pemeringkat utang Amerika Serikat (AS) Moody's terhadap peringkat kredit beberapa bank kecil hingga menengah di AS, tidak akan berpengaruh terhadap kinerja sektor keuangan dalam negeri.

“Kemungkinan belum. Kalau dari kacamata, tidak akan berpengaruh ke kondisi perbankan kita. Karena, katakanlah eksposur ke perbankan kita dari AS itu sangat kecil sekali,” ujar Mahendra.

Sebelumnya, Moody's menyatakan tengah meninjau peringkat utang sejumlah bank besar, termasuk Bank of New York Mellon, US Bancorp, State Street, dan Truist Financial.

Moody's juga memproyeksikan pertumbuhan negatif untuk 11 lembaga keuangan, termasuk PNC Financial Services Group, Capital One Financial Corp., dan Citizens Financial Group Inc. Imbasnya, saham PNC turun 4,6 persen dan Capital One kehilangan 3 persen.

Adapun, pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI hari ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan industri keuangan digital Indonesia agar dapat bertumbuh secara sehat, berkelanjutan, dan senantiasa mengutamakan pelindungan konsumen.

"Penguatan daya saing industri keuangan digital kita akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan," kata Bamsoet.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement