Rabu 16 Aug 2023 15:24 WIB

Pupuk Kujang Tingkatkan Penggunaan EBT Melalui PLTS Atap

Listrik yang dihasilkan menyuplai sepertiga kebutuhan gedung administrasi pusat.

Teknisi melakukan pemeriksaan rutin pada panel surya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Teknisi melakukan pemeriksaan rutin pada panel surya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Pupuk Kujang meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di lingkungan kerja, dengan mulai menggunakan pembangkit listrik tenaga surya untuk menyuplai kebutuhan listrik.

"PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) atap itu menggunakan konfigurasi on-grid dengan sistem kelistrikan Pupuk Kujang," kata VP Pengembangan Pupuk Kujang, di Karawang, Jawa Barat, Iswahyudi Mertosono.

Baca Juga

Sebanyak 242 panel surya dipasang di atap gedung administrasi Pupuk Kujang dan menghasilkan listrik sebanyak 133 kWp. Listrik yang dihasilkan mampu menyuplai sepertiga kebutuhan listrik di gedung pusat administrasi Pupuk Kujang.

Untuk memonitor daya listrik yang dihasilkan, katanya, disiapkan perangkat monitoring yang bisa memberikan info aktual besaran energi yang dihasilkan panel surya di atap kantor. Dalam perangkat tersebut, ditampilkan data real time tentang konsumsi listrik kantor, besaran energi listrik yang dihasilkan PLTS, dan penghematan biaya listrik yang dicapai Pupuk Kujang. Perangkat itu juga memuat data sejauh mana perusahaan bisa mengurangi gas rumah kaca.

"Dengan berbagai data tersebut, kinerja perusahaan dalam menjalankan energi ramah lingkungan bisa terukur dengan jelas," kata Iswahyudi.

Menurut dia, rencananya Pupuk Kujang akan terus berupaya meningkatkan penggunaan listrik tenaga surya. Rencana pengembangan energi terbarukan tersebut dilakukan dengan memperhatikan nilai tambah bagi perusahaan dan optimalisasi aset.

Ke depan, Pupuk Kujang akan melibatkan PT Pupuk Indonesia Utilitas dalam penambahan PLTS atap nanti.

VP Komunikasi Perusahaan menyampaikan Pupuk Kujang M Arief Rachman menambahkan, penerapan PLTS Atap merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mewujudkan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon hingga 32 persen pada 2030. "Ini merupakan bentuk partisipasi dalam menjaga ketahanan lingkungan di tengah perubahan iklim dan pemanasan global. Penggunaan listrik tenaga surya merupakan tindakan nyata perusahaan untuk terus melakukan dekarbonisasi dalam setiap aktivitasnya," kata Arief.

Selain PLTS Atap, Pupuk Kujang sudah melakukan berbagai strategi dalam penggunaan energi bersih terbarukan dan ramah lingkungan. Di antaranya pembelian listrik bersih dari PLN yang bersumber dari geotermal PLTP Kamojang. 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement