Rabu 16 Aug 2023 10:06 WIB

Kurangi Insentif Produk, GoTo Hemat Rp 2,7 Triliun

GoTo mencapai kemajuan dalam metrik profitabilitas utama selama enam kuartal ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di Jakarta, Jumat (28/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, mengatakan, Perseroan telah mencapai kemajuan dalam metrik profitabilitas utama selama enam kuartal berturut-turut seiring dengan pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif, sambil tetap fokus pada konsumen profitabel. "Pendapatan meningkat dibanding tahun sebelumnya sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis kami, dengan take rate Grup mencapai 4,1 persen, atau meningkat 40 bps dari tahun sebelumnya," kata Jacky melalui keterangannya, Rabu (16/8/2023).

GoTo terus mengelola beban usaha secara disiplin sesuai dengan tujuan untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun ini. Didorong pergerakan yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, GoTo juga memperbarui pedoman EBITDA Grup yang untuk 2023 menjadi antara minus Rp 4,5 triliun dan minus Rp 3,8 triliun.

Baca Juga

Pada kuartal kedua 2023, Perseroan terus mengoptimalkan monetisasi dan mengurangi beban secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat enam persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 5,8 triliun di tengah terus berlangsungnya pengurangan biaya insentif dan pemasaran produk sebesar 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Langkah ini menghasilkan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp 2,7 triliun. Margin kontribusi Grup tetap positif untuk kuartal kedua berturut-turut mencapai Rp 1,0 triliun, yang merupakan 0,73 persen sebagai persentase dari GTV, meningkat 207 bps dibandingkan tahun sebelumnya dan 30bps dibandingkan kuartal sebelumnya.

Posisi keuangan dan kas GoTo tetap solid. Dengan kas dan setara kas Rp 25,4 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun, dengan Rp 3,1 triliun belum digunakan per 30 Juni 2023, Perseroan mengharapkan akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.

Pada kuartal kedua 2023, EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai minus Rp 1,2 triliun, atau minus 0,84 persen dari

GTV, meningkat 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Grup GoTo berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatan bruto dibandingkan tahun sebelumnya sebesar enam persen sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh ekosistem GoTo, dengan take rate Grup meningkat 40 bps dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 4,1 persen.

GTV Grup untuk kuartal ini sebesar Rp 143,7 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar lima persen dibandingkan tahun sebelumnya, terutama sebagai hasil dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada bulan April dan Juni.

Pada kuartal kedua 2023, jumlah konsumen profitabel dan profitabilitas keseluruhan per pengguna tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan konsumen profitabel berkontribusi sekitar 75 persen dari total GTV. Peningkatan keterlibatan konsumen terus meningkat, seiring tumbuhnya belanja per konsumen sebesar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Rugi bersih pada kuartal ini mencapai Rp 3,3 triliun, berkurang sebesar 15 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh pendapatan yang baik serta penurunan pengeluaran insentif dan pemasaran produk yang berkurang 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan penghematan sebesar Rp 2,7 triliun pada kuartal ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement