Senin 14 Aug 2023 09:59 WIB

Masih Dibayangi Aksi Jual, IHSG Dibuka Terkoreksi di Awal Pekan

IHSG pun diproyeksi masih akan bergerak mendatar. 

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Senin (14/8/2023). IHSG melemah hingga ke level 6.858,43 melanjutkan penurunannya dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Pelemahan IHSG sejak kemarin seiring dengan aksi jual investor asing. Jumat lalu, asing bukukan net sell sebesar Rp 252,7 miliar. IHSG pun diproyeksi masih akan bergerak mendatar. 

Baca Juga

"IHSG masih berada sideways di level 6.850-6.950. Level support berada 6.850-6.870 dan resistance 6.900-6.950," kata Head of Retail Research Analyst Fanny Suherman BNI Sekuritas, Senin (14/8/2023). 

Pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,30 persen, sementara S&P 500 melemah sebesar 0,11 persen, begitu juga dengan indeks Nasdaq yang terkoreksi sebesar 0,68 persen. Penguatan Dow Jones didorong oleh kenaikan pada saham Chevron dan Merck & Co masing-masing sebesar 2,1 persen dan 1,8 persen. Nasdaq turun antara lain akibat koreksi pada saham Advanced Micro Device, Nvidia dan Micron. 

Bursa Eropa terkoreksi seperti FTSE 100 dan CAC 40 masing-masing melemah 1,24 persen dan 1,26 persen. Inggris mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 0,9 persen YoY pada Juni 2023, di atas ekspektasi.

Sementara Bursa Asia Pasifik mengalami pelemahan. Pada Jumat lalu hampir semua bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami koreksi, dengan penurunan yang signifikan dicatat oleh bursa China lebih dari dua persen. 

Di sisi lain Nikkei menguat cukup signifikan sebesar 0,84 persen. Hong Kong melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5 persenYoY dan minus 1,3 persen QoQ pada kuartal II 2023. Singapura mencatat pertumbuhan ekonomi 0,5 persen YoY pada kuartal II 2023.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement