REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan PT Astra International Tbk, mengatakan tidak membedakan skema pembelian motor listrik dengan internal combustion engine (ICE) atau konvensional. “Khusus di GIIAS, kita tidak memberikan skema yang berbeda dengan kendaraan konvensional, baik dari bunga dan juga tenor, untuk motor Honda EM1 e:, yang baru diluncurkan di GIIAS,” kata Chief Marketing Officer FIF Group Daniel Hartono pada saat jumpa wartawan di GIIAS 2023, Jakarta, Sabtu (12/8/2023).
Perusahaan pembiayaan yang bernaung di bawah bendera Astra itu memberikan kebijakan down payment atau uang muka sebesar 15 persen. “Kita sama sekali tidak memberikan kenaikan atau perbedaan, down payment masih sama di 15 persen. Hal itu kita lakukan, sekaligus guna melihat animo masyarakat terhadap kendaraan listrik terutama di sektor roda dua,” kata Daniel.
Pada ajang GIIAS 2023, PT AHM resmi meluncurkan motor listrik pertamanya yakni Honda EM1 e: i yang dibekali dengan motor penggerak yang menghasilkan tenaga maksimal 1,7 kW. Motor listrik itu mendapatkan dukungan dari baterai MPP e: yang dapat dilepas-pasang (detachable) turut memberikan kemudahan konsumen.
Motor itu menggunakan pengisian daya dari Honda Power Pack Charger e: yang mampu mengisi daya 2,7 jam (160 menit) untuk 25 persen-75 persen dan 6 jam untuk 0 persen-100 persen.
Saat ini, perusahaan pembiayaan tersebut, tengah menikmati peningkatan yang terjadi pada kuartal I 2023 dengan kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 25,8 persen atau Rp 944,4 miliar dibanding periode yang sama tahun 2022 senilai Rp 750,8 miliar. Secara terperinci, PT FIF berhasil mencatat pertumbuhan nilai amount finance (penyaluran pembiayaan) sebesar 30,8 persen pada kuartal-I 2023 menjadi Rp 10,6 triliun dibanding kuartal-I 2022 yang mencapai Rp 8,1 triliun.
Dalam kuartal pertama di tahun 2023, perusahaan mencatat jumlah pemesanan mencapai 799 ribu unit atau naik 20 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yang mencapai 666 ribu unit. Peningkatan itu terjadi berkat kinerja positif dari lima perusahaan pendukungnya seperti pembiayaan untuk sepeda motor baru (FIFASTRA), pembiayaan multiguna (DANASTRA), pembiayaan multiproduk (SPEKTRA), pembiayaan usaha mikro (FINATRA), dan pembiayaan syariah (AMITRA).