Sabtu 12 Aug 2023 16:21 WIB

Kredit Macet Mau Dihapus, UMKM Diminta Bijak Saat Ambil Pinjaman

Rencana kebijakan penghapusan hanya menjadi insentif untuk mempermudah UMKM.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN, Loto Srianita Ginting (tengah) dalam Bazar UMKM Pertamina dan AP II di Sarinah, Jakarta, Sabtu (12/8/2023).
Foto: Republika/Dedy Darmawan
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN, Loto Srianita Ginting (tengah) dalam Bazar UMKM Pertamina dan AP II di Sarinah, Jakarta, Sabtu (12/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diminta bijak ketika akan menarik pembiayaan perbankan yang berbunga. Tanpa pengelolaan yang tepat, para debitur UMKM hanya akan terjebak dalam lilitan utang hingga tidak mampu membangun reputasi bisnis di tengah konsumen. 

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN, Loto Srianita Ginting, mengatakan pihaknya selalu mengingatkan kepada para pelaku UMKM untuk bisa membangun reputasi bisnis. Apalagi, banyak BUMN di Indonesia saat ini yang memiliki UMKM binaan untuk bisa meningkatkan skala bisnis. 

Baca Juga

“Selalu (kami ingatkan). Kalau berani minjam harus berani mencicil atau mengembalikan, baik komponen bunga ataupun pokoknya,” kata Loto di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (12/8/2023) saat merespon pertanyaan mengenai rencana penghapusan kredit macet UMKM oleh pemerintah.

Lebih lanjut, Loto mengatakan jika pelaku UMKM tertib dalam membayar pinjaman, nantinya akan memberikan kemudahan bagi mereka ketika akan kembali mengambil kredit perbankan dalam jumlah yang lebih besar. Para kreditur bahkan akan menawarkan ke para UMKM dengan reputasi baik untuk memberikan pembiayaan. 

“Tapi kalau masih kecil saja tidak patuh, dia tidak akan menjadi pengusaha dengan reputasi yang baik, tapi kalau dari kecil bertanggung jawab, dia diperebutkan oleh perusahaan pembiayaan,” kata Loto. 

Ia mengatakan, rencana penghapusan kredit macet UMKM oleh pemerintah tentunya akan dirumuskan dengan matang. Hanya saja, ia tetap menekankan UMKM agar mampu membangun reputasi bisnis, khususnya dalam hal keataan dalam pembiayaan. 

Loto menilai, rencana kebijakan penghapusan itu menurutnya hanya menjadi semacam insentif untuk mempermudah UMKM bukan sebatas menghapus kredit macet dari UMKM yang bermasalah. 

“Kalau ada penghapusan demikian mungkin itu termasuk insentif tambahan yang sebenarnya ya sebagai rezeki, tapi tetap yang utama adalah membangun reputasi,” ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement