REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) mempercepat pekerjaan proyek flyover Sekip Ujung yang berada di Simpang Jalan Sekip Ujung dan proyek jaringan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di Palembang, Sumatra Selatan.
Hal ini disampaikan Direktur Operasi III Waskita Karya Warjo saat mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams melakukan kunjungan ke proyek Flyover Sekip Ujung di Simpang Jalan Sekip Ujung dan proyek jaringan IPAL di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (11/8/2023).
Warjo mengatakan, Waskita tetap memperhatikan kualitas dan mutu pekerjaan proyek dengan mengandalkan penerapan Building Information Modeling (BIM).
"Hal ini diterapkan tujuannya bisa mendeteksi adanya konflik di tahapan awal sebuah perencanaan, menghemat biaya serta bisa memastikan estimasi dan kebutuhan dari material, memiliki minimal risiko, serta tingkat kemampuan beradaptasi tinggi," ujar Warjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Warjo menyampaikan, pekerjaan proyek flyover Sekip ujung telah mencapai progres 60,66 persen. Dalam penandatanganan kontrak dilakukan pada 6 April 2022, Waskita meraih kontrak sebesar Rp 168 miliar dan bekerja sama dengan PT Ricky Kencana Sukses Mandiri.
"Dalam kontrak pekerjaan proyek ini menghabiskan waktu 755 hari terhitung sejak penandatanganan kontrak dan akan selesai pada April 2024," ucap Warjo.
Warjo menyelesaikan jembatan sepanjang 660 meter ini menghubungkan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R Soekamto di kawasan Simpang Jalan Sekip Ujung. Warjo berharap, akses jembatan ini akan memudahkan masyarakat yang ingin melintasi kawasan menuju kedua jalur tersebut.
"Dengan segala kondisi yang dialami Perseroan saat ini, kami terus berkomitmen untuk menjalankan operasional sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan serta terus melakukan tata kelola yang baik," sambung Warjo.
Warjo menjelaskan proyek IPAL Palembang Paket B2 B yang saat telah mencapai progres pekerjaan 91,89 persen. Proyek yang membutuhkan waktu pekerjaan 1137 hari ini dipastikan akan rampung pada Desember 2023 yang mana pembangunannya menggunakan dana APBN sebesar Rp 191 miliar.
"Proyek IPAL B2 B yaitu proyek satu kesatuan dari Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang dan dibangun melalui dana hibah dari Pemerintah Australia sekitar Rp 600 miliar," kata Warjo.
Warjo menyebut dana ini untuk membangun IPAL berkapasitas hingga 100 ribu Sambungan Rumah (SR), pemerintah pusat lewat APBN membangun jaringan pipa sampai jaringan tersier, kemudian pemerintah provinsi dan kota membangun jaringan SR termasuk penyediaan lahan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan IPAL seperti ini adalah salah satu upaya modernisasi pengelolaan air limbah yang juga dilaksanakan di kota lainnya seperti Makassar, Palembang, Jambi, dan Pekanbaru.