REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan telah membuat jadwal pertemuan dengan Elon Musk setelah multimiliuner pemilik produsen mobil Tesla itu menolak Indonesia dan memilih Malaysia untuk kantor pusatnya di Asia Tenggara.
Luhut telah menjadikan orang terkaya di dunia itu sebagai target dari upaya pemerintah Indonesia untuk menarik investor kelas berat dalam perjalanan menuju ekspansi besar-besaran ke baterai dan mobil listrik (EV) berbasis nikel.
Tetapi pembicaraan menjadi sepi di akhir tahun 2022 dan pengumuman Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bahwa perusahaan mobil Tesla milik Musk mendirikan kantor regional dan pusat layanan di Selangor, negara bagian di sekitar Kuala Lumpur, mengejutkan orang Indonesia.
Malaysia mempermanis pot dengan mengizinkan Tesla mengimpor model Model 3 dan Model Y terbarunya, yang peluncurannya berkontribusi pada peningkatan produksi EV menjadi 441.000 unit pada kuartal pertama tahun ini, meningkat 86 persendibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Anwar rupanya tidak mengungkapkan apa-apa saat Luhut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Kuala Lumpur pada awal Juni yang fokus utamanya adalah masalah perbatasan dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia di Malaysia.
Sumber yang dekat dengan Luhut mengatakan dia hanya memiliki firasat tentang langkah Musk beberapa hari sebelum pengumuman pemerintah Malaysia. Namun hal itu tidak mengurangi rasa kecewa karena tidak bisa mencium dengan pasti keputusan Tesla.