REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi aset kripto berhasil menarik minat tinggi masyarakat. Tercatat ada 17,54 juta masyarakat Indonesia yang melakukan perdagangan kripto.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko menjelaskan, hingga Juni 2023 terdapat 17,54 juta orang investor kripto.
"Pertumbuhan jumlah pelanggan yang terus meningkat ini menunjukkan minat masyarakat Indonesia dalam berinvestasi kripto terus bertambah," ujar Didid di Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Untuk itu, kata Didid pemerintah perlu membuat bursa kripto untuk bisa memantau transaksi ini. Hal ini juga ditujukan untuk bisa melindungi masyarakat.
"Untuk melindungi minat pelanggan yang terus berkembang ini, pemerintah meresmikan bursa kripto dengan regulasi yang mengatur para pelaku di dalamnya," kata Didid.
Kementerian Perdagangan resmi meluncurkan bursa aset kripto Indonesia. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan, dengan adanya bursa kripto ini, maka masyarakat yang hendak melakukan investasi kripto bisa lebih yakin dan merasa aman.
"Investasi kripto mengandung risiko tinggi karena sifatnya high risk, high return. Diharapkan dengan adanya bursa kripto dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memaksimalkan perlindungan masyarakat," kata Zulhas.