Kamis 27 Jul 2023 18:04 WIB

Bos BI Ajak Masyarakat Tawar Tinggi Produk UMKM

Perry menyebut, 80 persen dari 65,5 juta pelaku UMKM merupakan para ibu.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Foto: dok. Republika
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengajak para pengunjung  pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 untuk tidak menawar murah produk UMKM.  Perry mengungkapkan ada maksud tersendiri dari ajakan yang ia sampaikan saat memberikan sambutan pada acara pameran tersebut.

“Jadi kalau beli produk UMKM nanti, ibu-ibu jangan nawarnya ke bawah Rp 5 juta tapi kalau boleh Rp 10 juta. Karena yang Rp 5 juta itu sedekah,” kata Perry saat memberikan sambutan pada pameran KKI 2023, Kamis (27/7/2023). 

Baca Juga

Bukan tanpa alasan, Perry menyebut, 80 persen dari 65,5 juta pelaku UMKM merupakan para ibu. Untuk itu, Perry menilai sedekah dengan membeli produk UMKM dengan tawaran mahal bisa membantu para pelaku UMKM dalam memastikan pendidikan anak-anaknya. 

“Supaya ibu-ibu itu (pelaku UMKM) bisa menyelolahkan anaknya sampai S1, S2, S3 menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Itu maksudnya (menawar mahal produk UMKM),” jelas Perry. 

Terlebih, Perry menuturkan banyak pelaku UMKM bekerja dengan niat untuk mensejahterakan keluarganya. Selain itu juga berusaha untuk memenuhi pendidikan anak hingga berpotensi pemimpin bangsa. 

“Saya kalau ingat almarhumah ibu saya juga dari desa. Jadi kalau memakai ini (produk UMKM) jangan nawar ke bawah tapi nawar ke atas,” ucap Perry. 

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Terutama dalam penciptaan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Perry mengungkapkan ada tiga hal penting agar kebangkitan UMKM dapat terwujud. Ketiga hal penting tersebut yaitu konsistensi, inovasi, dan, sinergi.

“Konsisten dalam berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk sehingga dapat meningkatkan daya saing UMKM,” kata Perry.

Lalu yang kedua yaitu inovasi. Perry menuturkan, inovasi perlu dilakukan agar UMKM dapat menghadapi perkembangan digitalisasi dan tren pasar. Untuk itu, Perry menyebutkan, kebangkitan UMKM perlu didukung oleh transformasi yang semakin inovatif, kreatif, dan adaptif. 

“Dengan transformasi maka dapat memperluas akses pasar dan jaringan rantai pasok, serta meningkatkan akses pembiayaan,” ujar Perry. 

Kiat ketiga yaitu sinergi yang pada akhirnya dapat mendorong perluasan produk UMKM. Perry mengungkapkan, sinergi menjadai elemen penting dalam menciptakan kebijakan dan program yang lebih efektif dan efisien, khsuusnya untuk kementerian dan lembaga untuk mendorong perluasan pasar bagi produk-produk UMKM Indonesia. 

Sinergi juga dapat memperkuat sisi penawaran dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM. Selain itu juga memperkuat sisi permintaan dalam rangka mendorong semangat bangga, cinta, dan beli produk dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement