Selasa 25 Jul 2023 16:49 WIB

Ditelepon Erick Soal Elpiji Langka, Bos Pertamina Jamin Pasokan Aman

Pertamina menyebut, permintaan elpiji 3 kilogram mengalami peningkatan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Foto: dok Pertamina
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan pasokan gas elpiji 3 kilogram (kg) aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal tersebut ditegaskan olehnya setelah mendapatkan aduan langsung dari Menteri BUMN Erick Thohir. 

“Kemarin Presiden (Joko Widodo) kunjungan di Malang beserta Menteri BUMN (Erick Thohir), dengan adanya laporan dari masyarakat di sana, Pak Menteri telepon saya, dan saya ingin menjelaskan,” kata Nicke di sela Konvensi Indonesia Petroleum Association (IPA) di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga

Nicke mengatakan, permintaan terhadap gas melon itu memang mengalami peningkatan. Meski demikian, Pertamina terus berkomitmen untuk menjaga pasokan agar tetap aman.

“Pada Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar dua persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu,” ujarnya. 

Nicke menuturkan, tengah melakukan pemulihan dari penyediaan distribusinya. Namun, ketersediaan elpiji 3 kg terus dipastikan aman dan mudah-mudahan dalam satu pekan ke depan bisa berangsur normal. 

Demi menjaga stok gas elpiji, Nicke menjelaskan, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan penyaluran gas elpiji dan turut bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran gas bersubsidi tepat sasaran. 

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan operasi pasar. Kita bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita buka operasi pasar. Upaya itu agar pengelolaan stok elpiji efektif langsung ke masyarakat,” kata Nicke.

Ia menyampaikan, menurut data pemerintah, ada sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak menerima subsidi dari total sebanyak 88 juta rumah tangga atau sekitar 68 persennya.

“Namun hari ini jika melihat data, berapa persen penjualan elpiji subsidi terhadap total LPG angkanya ternyata tinggi, mencapai 96 persen. Jadi, kita bisa melihat ada yang tidak tepat subsidinya. Oleh karena itu kita juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk pengecekan memastikan distribusi tepat sasaran,” ujar Nicke.

Untuk memperbaiki tata kelola distribusinya, Nicke mengatakan Pertamina tengah melakukan pendaftaran atau registrasi melalui KTP dan NIK agar dapat dijadikan dasar menjadi data yang bisa dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Nicke juga mengimbau agar masyarakat menggunakan elpiji sesuai peruntukannya, di mana elpiji 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus untuk masyarakat yang kurang mampu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement