Ahad 23 Jul 2023 13:38 WIB

Jokowi Anggarkan Rp 14 Triliun Perbaiki Jalan Rusak di Seluruh Daerah

Kata Jokowi, jalan-jalan di Jawa Tengah lebih baik dibandingkan jalan di Sumatra.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perbaikan Jalan Surakarta-Gemolong-Purwodadi pada Ahad (23/7/2023). Jokowi mengatakan, pemerintah menganggarkan Rp 14 triliun untuk mempercepat perbaikan jalan rusak baik di provinsi, kabupaten, maupun kota di seluruh daerah pada tahun ini.

Saat peninjauan jalan, Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga

"Ya ini sama seperti yang saya lihat di provinsi-provinsi yang lain. Ini kita ingin memperbaiki, mempercepat, utamanya jalan-jalan provinsi, jalan-jalan kabupaten, jalan-jalan kota di seluruh Tanah Air. Yang kita anggarkan tahap pertama ini Rp 7 triliun, nanti tahapan kedua Rp 7 triliun, untuk tahun ini," ujar Jokowi dalam keterangannya yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Di Jawa Tengah sendiri, Jokowi menilai jalan dengan kondisi yang mantap atau baik mencapai sekitar 88 persen. Jalan-jalan di Jawa Tengah ini disebutnya lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi jalan di Sumatra yang sekitar 60 persen jalannya dalam kondisi mantap.

"Jawa Tengah saya lihat kemantapan jalan provinsinya bagus, kalau saya bandingin kemarin di Sumatra 60-an persen, di sini tadi saya dapat laporan dari Kementerian PU sudah 88 persen, baik," kata dia.

Jokowi mengatakan, perbaikan Jalan Surakarta-Gemolong-Purwodadi diperlukan karena kondisinya sudah lama rusak. Bahkan ia mengaku kondisi jalan rusak tersebut sudah terjadi sejak dirinya masih kecil.

"Tetapi memang khusus untuk jalan ini, ini memang saya dari kecil, tiap saya lewati jalan ini, enggak pernah beres," ujarnya.

Karena itu, proses perbaikan jalan tersebut dilakukan dengan anggaran yang lebih mahal. Meskipun konstruksi bangunannya diperkirakan lebih mahal dua kali lipat, namun Jokowi meyakini akan bisa bertahan hingga lebih dari 10 tahun.

"Karena kalau pakai aspal hampir mungkin sebelum dua tahun, rusak lagi, enggak beres lagi. Ini yang sedang kita kerjakan," tambah Jokowi.

"Ini jangka panjang lah kita sekarang berhitung jangka panjang. Mungkin jangka pendek mahal, tapi kalau dihitung jangka panjang lebih murah," lanjutnya.

Jokowi pun berharap setelah proses perbaikan ini selesai, kondisi Jalan Surakarta-Gemolong-Purwodadi akan kembali membaik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement