REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia mempertanyakan nasionalisme para Warga Negara Indonesia (WNI) yang memutuskan pindah warga negara menjadi warga negara Singapura. Ia mengaku bersedih, para pahlawan dan pejuang kemerdekaan telah banyak berkorban demi bangsa dan negara.
"Saya mempertanyakan nasionalismenya. Kita merebut kemerdekaan ini dengan banyak pengorbanan," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (21/7/2023).
Menurutnya, sebagai warga negara mestinya berjuang bersama menjaga NKRI. Apalagi, banyak sumber daya alam maupun potensi negara yang bisa dikembangkan bersama dan membutuhkan keterlibatan masyarakat.
"Saya sebagai anak dari Indonesia Timur mengaku sedih dengan fenomena ini. Jangan juga kita maunya bersenang senang sendiri dan meninggalkan bangsa kita sendiri," ujar Bahlil.
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen Imigrasi Kemenkumham) menunjukan adanya tren WNI yang berpindah kewarganegaraan.
Singapura menjadi salah satu negara tujuan WNI yang berpindah kewarganegaraan. Berdasarkan data yang dimiliki Kemenkumham antara tahun 2019-2022 terdapat sebanyak 3.912 WNI pindah kewarganegaraan menjadi WN Singapura, atau sekitar 1.000 orang per tahunnya.
"WNI yang berpindah kewarganegaraan menjadi WN Singapura tersebut berada dalam kelompok usia produktif, usia 25 -35 tahun," kata Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim dalam keterangannya pada Kamis (13/7/2023).