REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memanggil sejumlah direksi dan komisaris BUMN pada pekan ini. Erick menyampaikan pemanggilan tersebut berkaitan dengan sejumlah program BUMN.
"Memang saya sering memanggil dirut dan komut dengan konteks berbeda untuk memastikan program dan percepatan terjadi," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Erick memanggil Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati pada Kamis (20/7/2023) untuk membicarakan penyelamatan Rekind. Erick meminta Pertamina ikut membantu Rekind.
"Salah satu konsep penyelamatan Rekind itu Pupuk Indonesia akan inject dana, lalu ada PMN dan restrukturisasi, tapi perlu dukungan Pertamina memberikan proyek EPC selain dari Pupuk Indonesia," ucap Erick.
Selain Nicke, Erick juga bertemu Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Agus Martowardojo. Erick meminta BNI kian meningkatkan posisinya sebagai bank internasional Indonesia dan bekerja sama dengan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury yang sebelumnya merupakan Wakil Menteri BUMN. Erick ingin BNI dapat benar-benar membantu para pekerja migran Indonesia (PMI) dan diaspora.
"Kemarin saya ketemu Pak Ahok (Komisaris Utama Pertamina). Saya samakan persepsi mengenai Plumpang. Kalau kita menambah kilang dengan keterbatasan lahan, itu perlu diskusi," lanjut Erick.
Erick juga bertemu sejumlah direksi Kereta Cepat Indonesia-Cina, Kereta Api Indonesia, dan Jasa Marga pada Jumat (21/7/2023). Erick ingin memastikan sinergitas antara BUMN dapat optimal saat kereta cepat Jakarta-Bandung resmi beroperasi pada September atau Oktober mendatang.
"Kalau kereta cepat beroperasi, dari Stasiun Tegalluar keluarnya seperti apa. Dari Bandung ke Tegalluar kan exit tol harus ada, sekarang katanya ada exit tol di Cileunyi terus putar balik tapi ada jalan lain, saya bilang itu jadi opsi yang mesti dibuka supaya nanti dari Bandung ke Jakarta naik kereta cepat itu mengurangi trafik jalan tol," kata Erick.