Kamis 20 Jul 2023 12:53 WIB

Strategi KKP Genjot SDM Unggul Sektor Kelautan Perikanan

Kualitas SDM menjadi tantangan di tengah besarnya potensi kelautan saat ini.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Kelautan dan Perikanan terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor tersebut.
Foto: Antara/Ampelsa
Kementerian Kelautan dan Perikanan terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor tersebut melalui strategi pendidikan formal hingga berbagai pelatihan. Kualitas SDM menjadi tantangan di tengah besarnya potensi kelautan saat ini.

“BRSDM telah bertransformasi menjadi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP). Transformasi ini menjadi penanda komitmen BPPSDM dalam menyiapkan SDM KP unggul untuk ekonomi biru, yang dilakukan melalui berbagai aspek, seperti pendidikan, pelatihan, penyuluhan, serta pengembangan kompetensi, yang keseluruhannya terintegrasi melalui dua program strategis, Vocational Goes to Actors (VOGA) dan Smart Fisheries Village (SFV),” ujar Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Rudiarta dalam keterangan tertulis di Jakarta yang diterima Kamis (20/7/2023).

Baca Juga

Rudiarta mengatakan, kualitas SDM memang menjadi tantangan di tengah besarnya potensi sektor kelautan dan perikanan yang harus dikelola oleh negara. Sumber daya manusia diakuinya menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Berdasarkan Global Innovation Index (2022), posisi Indonesia masih berada di bawah Cina, bahkan dengan negara tetangga, Malaysia, pada kategori institusi, human capital dan penelitian, infrastruktur, market sophistication, business sophistication, pengetahuan dan output teknologi, serta output kreatif. 

Hal tersebut juga tampak pada penyerapan tenaga kerja yang terbilang belum maksimal pada bidang perikanan, pariwisata bahari, industri kelautan, angkutan laut, bangunan laut, hingga jasa kelautan. 

“Untuk mencetak lulusan yang berkualifikasi, bersertifikasi, dan profesional, kami juga menjunjung tinggi kolaborasi dengan mitra pendidikan, dalam mengembangkan kapasitas SDM, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang KP; mengembangkan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Kelautan dan Perikanan, pertukaran pengetahuan, informasi, dan pengalaman dalam suatu model kemitraan terintegrasi dengan universitas, swasta, dan stakeholder lainnya; melaksanakan penelitian dan pengembangan produk; dan pembuatan joint funding untuk dukungan pendidikan tinggi,” ujar Nyoman.

Hal tersebut dapat terimplementasi melalui beasiswa pendidikan; pelatihan, magang, penelitian dan pengkajian serta praktik kerja di bidang KP; transfer teknologi dan publikasi jurnal ilmiah yang terkait; pemanfaatan sarana prasarana; pertukaran data dan informasi; pertukaran tenaga pendidik dan mahasiswa dan pelatihan kewirausahaan dan pembentukan UMKM.

"Kemitraan yang sinergis dengan pemerintah, akademisi, dan stakeholders dalam mewujudkan Indonesia Maju dan Pusat Peradaban Maritim Dunia 2045," kata Nyoman.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Tri Winarni Agustini mengapresiasi langkah BPPSDM dalam mengembangkan SDM unggul pada sektor KP. Pihaknya berharap UNDIP dapat menjalin kolaborasi dalam mendukung terwujudnya ekonomi biru.

"Kita sangat berharap nanti akan ada kerja sama dalam mempersiapkan SDM untuk menunjang terwujudnya ekonomi biru,  yang pastinya akan memberikan manfaat untuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP dan BPPSDM, tak hanya dalam penyelenggaraan penelitian, tapi juga publikasi," kata Tri Winarni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement