REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Blue Bird Tbk siap mendukung perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
"Perhelatan Piala Dunia U-17 bersifat event based, kita bisa menjadi salah satu pihak yang mendukung kesuksesan perhelatan tersebut dalam bidang transportasinya," kata Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono atau disapa Andre, di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Menurut Andre, sama halnya seperti perhelatan-perhelatan penting lainnya, seperti KTT G20, dengan Blue Bird turut berkontribusi. Blue Bird berharap bisa berkontribusi juga melalui armada-armada kendaraan yang dimiliki.
"Hal itu mengingat beragam kebutuhan dalam perhelatan U-17 seperti pihak yang membutuhkan "official car, shuttle bus untuk tim peserta, dan sebagainya," kata dia.
Andre mengatakan, pihaknya belum mengetahui detail kebutuhan terkait perhelatan Piala Dunia U-17. Namun, Blue Bird sendiri menyiapkan dan menyiagakan armada untuk mendukung perhelatan Piala Dunia U-17 yang akan digelar pada akhir tahun ini.
"Insya Allah siap. Kami meremajakan bukan cuma mobil taksi, mobil rental kami juga remajakan, busnya juga kami remajakan, jadi mix use itu yang mudah-mudahan kami bisa lebih lengkap dibandingkan yang lain," ujar Andre.
Sebelumnya, Dewan FIFA menunjuk Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Tuan rumah Piala Dunia U-17 2021 sebelumnya dipercayakan kepada Peru, melalui pertemuan Dewan FIFA pada 24 Oktober 2019 di China.
Ajang tersebut batal berlangsung pada 2021 karena pandemi Covid-19, Peru kemudian mendapat hak menjadi tuan rumah turnamen serupa pada 2023. Namun, Peru kemudian gagal memenuhi kesiapan infrastruktur setelah empat tahun dinyatakan sebagai tuan rumah. FIFA kemudian membatalkan status Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 pada awal April silam.
Indonesia sendiri sebelumnya berstatus tuan rumah Piala Dunia U-20 yang mestinya berlangsung pada Mei silam. Namun berbagai penolakan yang ada dari sejumlah elemen masyarakat Indonesia terkait kedatangan timnas Israel membuat FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah ajang bergengsi tersebut pada pertengahan April.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
