REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Semen Padang menyalurkan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) berupa bantuan 114 sak semen untuk mendukung percepatan pembangunan rumah layak huni (RLH) dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumatra Barat.
"Bantuan ini untuk penerima rumah layak huni dan merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama perusahaan," kata Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati dilansir Antara.
Nur Anita Rahmawati mengatakan kerja sama tersebut yakni antara Semen Padang dengan Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Sumatera III dan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR. Perjanjian tersebut sebagai bentuk TJSL perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan, seperti perbaikan rumah yang tidak layak huni.
Pelaksanaan perjanjian kerja sama dalam bentuk pemberian bantuan material tersebut tidak hanya dilakukan di Sumbar, tapi juga di Riau dan Kepulauan Riau. Bantuan TJSL berupa material tersebut dimulai PT Semen Padang di Kota Padang.
Untuk tahap awal terdapat 57 unit rumah yang diberikan bantuan semen. Puluhan rumah itu tersebar di dua kecamatan di Kota Padang yaitu Kecamatan Lubuk Kilangan dan Kecamatan Pauh.
"Di Lubuk Kilangan ada 14 unit rumah dan di Kecamatan Pauh sebanyak 43 unit rumah," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumbar Syamsul Bahri mengapresiasi PT Semen Padang yang memberikan bantuan semen kepada penerima bantuan rumah layak huni. "Bantuan ini juga merupakan bagian dari program Sejuta Rumah Kementerian PUPR," kata dia.
Salah satu bentuk program Sejuta Rumah tersebut ialah pemberian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Artinya, bantuan diberikan dengan tujuan memancing masyarakat agar membenahi rumahnya yang tidak layak huni.
Ia menjelaskan indikator rumah tidak layak huni antara lain tidak adanya sanitasi seperti kamar mandi, sanitasi masih berada di luar rumah, pencahayaan yang tidak cukup, luas bangunan yang sempit dan lain sebagainya.
Khusus di Sumbar saat ini masih banyak "bilik termenung" (kakus, Red) dan rumah yang sangat sempit dan dihuni banyak anggota keluarga. Selayaknya, untuk satu keluarga dengan jumlah penghuni empat orang minimal luas bangunan yang dibutuhkan yakni 36 meter persegi.
"Pada program ini, satu rumah mendapatkan bantuan Rp 20 juta dengan rincian Rp 17,5 juta untuk material bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang," kata dia.
Sementara itu, Elsita Pasmayeti, seorang penerima bantuan BSPS mengaku bersyukur atas bantuan material yang diberikan PT Semen Padang guna merenovasi rumahnya menjadi layak huni. "Hari ini saya sangat senang dan bersyukur sekali karena dibantu semen oleh PT Semen Padang. Tentunya, bantuan ini sangat bermanfaat sekali," kata dia.