Jumat 14 Jul 2023 10:15 WIB

Mobil Listrik Dorong Ekspor Mobil China Melonjak di Enam Bulan Pertama Tahun Ini

Ekspor kendaraan penumpang naik 88,4 persen.

Deretan mobil menunggu dimuat ke kapal untuk diekspor di Pelabuhan Yantai di Provinsi Shangdong, China timur, pada 9 Mei 2023.
Foto: Xinhua
Deretan mobil menunggu dimuat ke kapal untuk diekspor di Pelabuhan Yantai di Provinsi Shangdong, China timur, pada 9 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,Ekspor mobil China melonjak pada paruh pertama tahun 2023. Sebagian besar didorong oleh meningkatnya permintaan kendaraan elektrifikasi di China disebut kendaraan energi baru (NEV).

Asosiasi Produsen Otomotif China, Selasa (12/7/2023) melaporkan dari total 2,14 juta kendaraan yang dikirim ke luar negeri, 1,78 juta unit adalah kendaraan penumpang, naik 88,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan bus dan truk mencapai 361.000 unit, naik 31,9 persen.

Baca Juga

Pengiriman NEV, yang meliputi kendaraan listrik dan hibrida plug-in, melonjak 160 persen tahun-ke-tahun mencapai 534.000 unit antara Januari dan Juni.

“Rusia, Meksiko, dan Belgia termasuk di antara tiga tujuan teratas untuk ekspor kendaraan China, sementara Belgia, Inggris, dan Thailand adalah tujuan populer untuk NEV dari China,” kata Administrasi Umum Bea Cukai China berdasarkan ekspor dalam lima bulan pertama tahun ini.

China mengambil alih posisi Jerman sebagai pengekspor kendaraan terbesar kedua di dunia pada tahun 2022. Sejak saat itu, semakin banyak produsen mobil China yang mengincar potensi di pasar luar negeri. Tahun ini China mengalahkan Jepang sebagai pengekspor kendaraan nomor 1 di dunia.

Dalam dua minggu terakhir, lima perusahaan China termasuk divisi kendaraan listrik Guangzhou Automobile Group (GAC Group), Aion, telah meluncurkan rencana untuk mendunia.

Aion menandatangani kesepakatan dengan distributor Thailand Gold Integrate pada akhir Juni dan berencana membangun anak perusahaan di Thailand akhir tahun ini yang akan menangani bisnisnya di Asia Tenggara.

Thailand adalah produsen dan pengekspor mobil terbesar di Asia Tenggara, dengan industri kendaraan listriknya didukung oleh kebijakan yang menguntungkan termasuk pengurangan pajak dan subsidi tunai, kata Aion.

SAIC Motor, pembuat kendaraan terbesar di China berdasarkan penjualan, mengatakan sedang mencari lokasi di Eropa untuk pabrik pembuatan kendaraan.

“Eropa diharapkan menjadi pasar luar negeri pertama perusahaan di mana penjualan tahunan akan melebihi 200 ribu unit,” kata Yu De, direktur pelaksana departemen bisnis internasional SAIC. Tahun lalu, penjualan SAIC di pasar Eropa melampaui 100.000 unit.

Zeekr, merek listrik premium di bawah Geely Holding Group, mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan memulai pra penjualan dua model di Israel pada kuartal keempat tahun ini.

Peluncuran ke pasar Timur Tengah terjadi beberapa hari setelah pengumumannya untuk memasuki Eropa, dengan pengiriman akan dimulai di Swedia dan Belanda akhir tahun ini.

Zeekr mengatakan akan meluncurkan kendaraannya di pasar Eropa lainnya termasuk Denmark, Jerman, Prancis, dan Norwegia pada 2024.

Selain melonjaknya ekspor, penjualan produsen mobil juga meningkat di pasar domestik. Mereka memproduksi 13,25 juta kendaraan pada semester pertama dan mengirimkan 13,24 juta unit, naik 9,3 persen dan 9,8 persen tahun ke tahun.

Xu Haidong, wakil kepala insinyur CAAM, mengatakan pertumbuhan penjualan hampir dua digit adalah hasil dari sejumlah faktor, termasuk basis yang lebih rendah pada periode yang sama tahun lalu dan langkah-langkah stimulus keuangan dari pembuat mobil dan pemerintah.

Kendaraan penumpang, yang mengambil bagian terbesar dari pasar kendaraan China, pengirimannya mencapai 11,27 juta unit pada semester pertama, naik 8,8 persen tahun ke tahun.

Pasar kendaraan premium  permintaannya pun sangat meningkat. Statistik dari CAAM menunjukkan bahwa penjualan kendaraan premium buatan China baik dari merek China maupun internasional mencapai 2,03 juta unit pada semester pertama, naik 19,7 persen year-on-year.

Penjualan NEV juga mencapai rekor. Sebanyak 3,75 juta EV dan hibrida plug-in dijual di negara itu pada semester pertama, naik 44,1 persen tahun ke tahun dan menyumbang 28,3 persen dari semua penjualan kendaraan baru pada periode yang sama.

Badan industri mobil tersebut memperkirakan total penjualan NEV mencapai 9 juta unit tahun ini, naik dari 6,89 juta pada tahun 2022.

sumber : chinadaily.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement