Kamis 13 Jul 2023 19:58 WIB

Kimia Farma Ekspansi Laboratorium dan Klinik di Kepri

PT Kimia Farma Diagnostika melakukan ekspansi bisnis.

Logo Kimia Farma.
Logo Kimia Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- PT Kimia Farma Diagnostika melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan layanan laboratorium medis dan klinik pratama di Pamedan, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Sebagai bentuk mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas, Kimia Farma laboratorium dan klinik memperluas ekspansi bisnis dengan menghadirkan outlet baru di Tanjungpinang," kata Direktur Operasional PT Kimia Farma Diagnostika, Winastanto Wibowo usai peresmian di Tanjungpinang, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga

Winastanto menyebut peresmian laboratorium medis dan klinik pratama Kimia Farma Pamedan digelar secara serentak di 14 kota dan 20 cabang gerai se-Indonesia yang berpusat di laboratorium medis dan klinik pratama Kimia Farma Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari yang sama. Adapun 14 kota dimaksud yaitu Kupang, Pontianak, Tanjungpinang, Palembang, Garut, Bangkalan, Pati, Majalengka, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Karawang, Bandung, Jakarta Barat dan Denpasar.

Winastanto secara khusus sangat mengapresiasi Pemprov Kepri dan Pemkot Tanjungpinang yang telah mendukung kegiatan investasi layanan laboratorium medis dan klinik pratama Kimia Farma Pamedan. Menurutnya, Tanjungpinang merupakan kota dengan iklim investasi yang cukup sehat, sehingga pihaknya hadir guna memberikan layanan kesehatan terbaik dan komprehensif kepada masyarakat, mulai dari apotek, klinik pratama hingga laboratorium.

"Tujuan kami hadir di sini, yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan warga Tanjungpinang khususnya dan Kepri pada umumnya," ujar dia.

Ia mengutarakan bahwa peluncuran gerai baru ini juga selaras dengan langkah transformasi Kimia Farma laboratorium dan klinik yang telah ada di tengah masyarakat selama 13 tahun untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna, peningkatan mutu, serta mempermudah aksesibilitas layanan kesehatan.

"Dengan banyaknya fasilitas kesehatan swasta atau BUMN, maka pilihan layanan kesehatan bervariasi. Warga pun berhak memilih di mana mereka akan dilayani kesehatan, sehingga timbul persaingan usaha yang positif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement