Rabu 12 Jul 2023 18:52 WIB

Kemenkop UKM Buat Percontohan Koperasi untuk Kementerian

Ini terinspirasi ritel modern milik karyawan subkontraktor produk sepatu.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Foto: Kemenkop UKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memperingati Hari Koperasi Indonesia ke 76 tahun pada 12 Juli dengan meresmikan mini market Koperasi Pegawai Departemen Koperasi (KPDK) Mart Kemenkop UKM yang diproyeksikan menjadi pilot project koperasi di lingkungan pemerintah/kementerian.

"Hari ini kita resmikan di Kemenkop UKM untuk percontohan di wilayah kementerian. Saya dengan Pak Sesmen dengan Korpri, kami ajak mereka buka jaringan koperasi milik karyawan," kata Teten usai meresmikan KPDK Mart di Kantor Kemenkop UKM di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga

Teten menjelaskan, gagasan membentuk koperasi karyawan di kementerian yang dipimpinnya itu terbersit usai berkunjung ke salah satu subkontraktor produk sepatu merk luar negeri yang memiliki ritel modern yang dikelola oleh karyawannya. Meski sempat jatuh bangun, kini koperasi tersebut berhasil meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

"Di sana ada sekitar 10 ribu orang yang tadinya mereka belanja di luar pabrik, di dalam lebih murah dibanding ritel yang sudah ada. Mereka juga ada simpan pinjam, jadi kalau pekerja kesulitan uang, ada keperluan mendadak, misal biaya rumah sakit, renovasi, sekolah, itu bisa. Jadi koperasinya tumbuh luar biasa," ujarnya.

Melihat kesuksesan koperasi pegawai tersebut Teten ingin mereplikasi hal serupa di berbagai kementerian agar peran koperasi sebagai sokoguru perekonomian semakin signifikan. Adapun KPDK Mart di Kementerian Koperasi dan UKM saat ini masih dipenuhi oleh produk-produk industri lantaran pihaknya masih mengkaji mekanisme yang tepat agar produk UMKM dapat masuk ke dalam inventarisasi ritel modern atau mini market.

Teten mengakui kapasitas produksi UMKM masih belum mampu memenuhi kebutuhan ritel modern yang kemudian menjadi salah satu alasan tersendatnya produk UMKM untuk masuk ke rantai pasok toko ritel. "Kita nanti coba inventarisasi, kapasitas cukup besar, produk dikurasi, kemasan yang bagus, sehingga bisa mensuplai untuk skala besar," ucapnya.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement