REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Platinum Nusantara Wahab (TGUK) anjlok pada perdagangan Selasa (11/7/2023). Setelah melonjak pada hari pertama perdagangan hingga menyentuh Auto Reject Atas (ARA), saham pemilik jenama minuman Teguk itu turun 14,86 persen atau mengalami Auto Reject Bawah (ARB). Saham Teguk turun 22 poin dan kini bertengger di level 126.
Dalam proses IPO, perseroan menawarkan sebanyak 1,07 miliar saham baru atau setara 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan berhasil meraih dana segar sebesar Rp 117,85 miliar.
Sebagai UMKM lokal, perseroan mendapatkan dukungan kepercayaan dari tiga kementerian, yakni Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
CEO TGUK Maulana Hakim mengatakan, perseroan tidak memiliki utang, membukukan laba positif, dengan model usaha sendiri (no franchise dan no venture), sehingga perseroan menjadi bagian dari saham syariah di pasar modal Indonesia.
"Melalui penawaran saham perdana ini, Teguk akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital," ujarnya.