Senin 10 Jul 2023 17:02 WIB

Resmi Bagian dari BRI, DIM Ganti Nama Jadi BRI Manajemen Investasi

Identitas baru BIM bersama BRI akan menaikkan identitas visual

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tak ragu mengakuisisi 9 juta lembar atau 30 persen saham PT Danareksa (Persero) di DIM, sehingga kepemilikan BRI meningkat menjadi 65 persen pada November 2022 lalu. Kemudian pada Desember 2022, DIM mengawali proses integrasi ke BRI Group.
Foto: Dok Bank BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tak ragu mengakuisisi 9 juta lembar atau 30 persen saham PT Danareksa (Persero) di DIM, sehingga kepemilikan BRI meningkat menjadi 65 persen pada November 2022 lalu. Kemudian pada Desember 2022, DIM mengawali proses integrasi ke BRI Group.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri Manajer Investasi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan hampir 7 persen dalam 5 tahun terakhir. Diproyeksikan pertumbuhan akan terus berlanjut hingga 10 persen dalam 5 tahun berikutnya. 

Oleh karena itu, peluang berkembang bagi perusahaan yang aktif dalam mendukung industri tersebut seperti PT Danareksa Investment Manajemen (DIM) semakin besar.

Melihat peluang tersebut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tak ragu mengakuisisi 9 juta lembar atau 30 persen saham PT Danareksa (Persero) di DIM, sehingga kepemilikan BRI meningkat menjadi 65 persen pada November 2022 lalu. Kemudian pada Desember 2022, DIM mengawali proses integrasi ke BRI Group.

Hingga pada 6 Juli 2023, secara resmi DIM bertransformasi dengan mengganti nama menjadi PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI).

Titik awal transformasi tersebut ditandai pada acara launching nama dan logo “31th DIM bertransformasi menjadi BRI Manajemen Investasi (BRI-MI)” yang berdekatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-31 DIM. 

Wakil Direktur BRI Catur Budi Harto yang turut hadir di acara tersebut mengatakan, pergantian nama dan kerja sama ini diharapkan dapat semakin memanjakan aspirasi pemegang saham terutama di segmen ritel.

“Tentunya dengan perubahan nama ini, aspirasi pemegang saham terhadap BRI Manajemen Investasi tidaklah berubah yaitu menjadi manajer investasi bertaraf global yang fokus pada segmen ritel dengan melayani nasabah baik internal maupun eksternal BRI dan mengedepankan layanan secara digital,” ucap Catur.

Catur mengemukakan bahwa sejak terjadinya integrasi, total AUM (Asset Under Management) Ritel BRI-MI mencapai market share sekitar 5,6 persen.  Di sisi lain, masih terdapat concern yang harus dilakukan oleh BRI-MI di antaranya, penetrasi lebih dalam ke BRI Group (captive market), baik pekerja, nasabah, maupun eksternal dengan cara meningkatkan literasi dan edukasi terkait investasi (go ritel). 

Kemudian bersinergi dengan divisi terkait BRI maupun perusahaan anak lainnya sehingga dapat memberikan pelayanan terintegrasi untuk nasabah.

Selain itu, Catur berharap BRI-MI dapat tumbuh di atas potensi industri. “Oleh karena itu, kami tetap berharap AUM tumbuh menjadi Rp 100 triliun pada 3 tahun ke depan dengan komposisi ritel sekitar 40 persen,” lanjutnya.

Senada dengan hal tersebut itu, Direktur Utama DIM Marsangap P Tamba pun yakin dengan perubahan nama ini menguatkan komitmen DIM untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan tren industri. BRI-MI siap memberikan nilai terbaik kepada nasabah, khususnya nasabah ritel di Indonesia.

“Melekatnya brand besar BRI akan memperkuat nilai-nilai, kebudayaan perusahaan, dan visi misi kami ke depan dan menjadikan identitas visual baru kami menjadi lebih besar sehingga akan membantu memperkuat posisi kami, sebagai bagian dari BRI Group, di pasar modal dan mencapai tujuan strategis kita,” ucapnya.

Sementara Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Danareksa (Persero) M Teguh Wirahadikusumah mengatakan transformasi ini akan memberikan motivasi tertinggi dalam menghadapi tantangan meraih peluang yang menantang ke depan bersama Bank BRI dan BRI Group. 

“Kami pun tentunya akan semakin siap untuk mendukung visi misi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. menjadi “The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion” dan bisa menjadi perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi serta menjadi one stop financial solution provider untuk memenuhi kebutuhan keuangan seluruh rakyat Indonesia,” ucap Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement