Senin 10 Jul 2023 13:09 WIB

Bisakah Toyota Mengalahkan Tesla?

Toyota sering dikritik karena terlambat masuk ke mobil listrik.

Mobil listrik Toyota bZ4X.
Foto: Toyota
Mobil listrik Toyota bZ4X.

REPUBLIKA.CO.ID,Rapat Umum Pemegang Saham Toyota untuk tahun 2023 baru-baru ini berlangsung di kantor pusat pembuat mobil di Jepang. Selama acara dua jam, seorang pemegang saham mengajukan pertanyaan kepada panel: "Bisakah Toyota mengalahkan Tesla?"

Lebih khusus lagi, setelah pengumuman bahwa Toyota akan meningkatkan investasinya di pabrik baterai dan mulai memproduksi mobil listrik (EV) di AS pada tahun 2025, pemegang saham yang penasaran mempertanyakan apakah perusahaan tersebut “akan dapat mengimbangi Tesla”. Tidak takut untuk membagikan pemikiran mereka tentang topik hangat tersebut, para petinggi Toyota bergantian menjawab.

Baca Juga

Wakil Presiden Eksekutif Toyota Yoichi Miyazaki berbicara lebih dulu, mendukung "pendekatan dekarbonisasi multi-jalur Toyota melalui beragam pilihan". Dr Gill Pratt, Kepala Ilmuwan dan Rekan Eksekutif untuk Riset di Toyota, mendukung klaim ini dari perspektif ilmiah dengan mengatakan bahwa “strategi optimal untuk menghadapi kondisi yang beragam adalah menyiapkan beragam solusi”. 

Bagi mereka yang tidak mengikuti berita Toyota, perusahaan otomotif terebsar dunia itu berencana mengejar netralitas karbon melalui campuran hibrida, PHEV, BEV, FCEV, kendaraan bertenaga hidrogen, dan bahan bakar alternatif, meskipun rencana terbarunya lebih terfokus pada EV daripada sebelumnya.

Jawaban paling ‘rumit’ diberikan oleh Takero Kato, yang merupakan presiden Pabrik BEV Toyota. Divisi baru ini didirikan pada Mei 2023, didedikasikan untuk pengembangan kendaraan listrik sepenuhnya generasi mendatang yang akan memasuki pasar mulai tahun 2026.

Kato berkata dia suka BEV. Melalui BEV, ia ingin mengubah masa depan mobil, monozukuri ('produksi' atau 'pembuatan' dalam bahasa Jepang), dan pekerjaan. “Pertama, mobilnya. Kami akan membidik jarak jelajah yang sama dengan kendaraan hybrid yang telah begitu populer. Ini tugas besar. Kami ingin orang merasakan karakter unik Toyota dalam produk BEV yang kami buat dan hadirkan,”  

Selanjutnya, kata Kato, monozukuri. Toyota ingin mengubah struktur kendaraannya dan mengurangi separuh panjang jalur produksinya, serta mengurangi atau menghilangkan pekerjaan yang berat secara fisik, melindungi monozukuri Jepang, dan menciptakan tempat kerja yang menyenangkan bagi populasi yang menua.

“Akhirnya, ada cara kami bekerja. Di era saat ini, saya percaya kecepatan adalah kuncinya. Tim kami menyatukan semua fungsi perusahaan, bukan hanya pengembangan,” ucap Kato.

Tim kami, lanjut Kato, berbagi keprihatinan yang sama tentang 'genba' dan mengadakan diskusi setiap hari. Pada saat yang sama, bekerja dengan mitra baru akan memungkinkan anggota tim semua menghasilkan ide-ide baru yang lebih kaya. 

“Semuanya baru, jadi kami sangat bersemangat! Kegembiraan dan kesenangan kami melakukan pekerjaan kami pasti akan tersampaikan kepada semua orang. Saya suka BEV. Saya mengatakannya dua kali. Saya ingin menyampaikan perasaan ini, dan dengan dukungan kalian, kami akan melakukan yang terbaik,” kata Kato.

Dengan komentar Kato yang tidak mengatakan sepatah kata pun tentang Tesla, Akio Toyoda yang tetap menjadi Ketua Dewan, masuk ke percakapan dengan mengatakan: “Saya tidak tahu apakah cinta bisa mengalahkan Tesla. Namun, mobil yang dibuat oleh para insinyur yang menyukainya akan menggerakkan hati orang. Kami harap Anda menantikan BEV yang kami buat”.

Toyota menghadapi kritik keras atas keterlambatan masuk ke mobil listrik berbasis baterai (BEV), karena saat ini tertinggal jauh dari pembuat mobil saingannya termasuk VW Group. Pembuat mobil Jepang itu mengakui bahwa Tesla "sering dikutip sebagai titik referensi" sehingga perbandingan langsung selama rapat pemegang saham bukanlah sesuatu yang sama sekali tidak terduga.

Toyota berjanji bahwa BEV generasi berikutnya akan menawarkan jangkauan listrik dua kali lipat dari baterai yang lebih efisien, sementara gaya dan performa berkendara mereka akan "membuat jantung berdebar kencang". Apakah menurut Anda ini akan cukup bagi Toyota untuk memenangkan pertarungan melawan Tesla, atau apakah sudah terlambat bagi raksasa Jepang itu?

sumber : Carscoops.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement