Sabtu 08 Jul 2023 14:51 WIB

Pelindo Fasilitasi Pelatihan Kewirausahaan bagi Penyandang Difabel

Dengan pelatihan ini, para difabel diharapkan bisa menjalankan usaha mandiri.

Pengrajin difabel (ilustrasi).
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Pengrajin difabel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memfasilitasi pelatihan kewirausahaan kepada 30 difabel di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Melalui program difablepreuneurship, para penyandang disabilitas tersebut mendapatkan pelatihan softskill dan hardskill untuk menopang usahanya, baik yang akan dirintis atau sedang berjalan. Selama tiga hari, mereka mendapatkan coaching dari para fasilitator berpengalaman di bidang entrepreneurhip.

Baca Juga

"Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para difabel bisa menjalankan usahanya secara mandiri," kata perwakilan Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo Dimas Giri Prabowo.

Pelindo menjelaskan bahwa para peserta yang ikut dalam program tersebut beragam seperti difabel netra, daksa, bipolar, serta down syndrom.

Mereka mendapatkan pembekalan materi softskill membangun motivasi usaha, integritas, kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi, dan bercerita. Sedangkan dari sisi hardskill, para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan berupa literasi keuangan, pemasaran digital, keberlanjutan bisnis, dan usaha kuliner.

Program itu juga sejalan dengan program TJSL Kementerian BUMN terkait dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Program itu menyasar poin 10 SDGs, yakni untuk mengurangi ketimpangan dalam menciptakan inklusi bagi penyandang disabilitas melalui pelatihan dan pemberian bantuan alat bantu kepada penyandang disabilitas.

"Selama pelatihan, seluruh peserta berkesempatan untuk berdiskusi dengan para fasilitator. Bahkan, para fasilitator menyatakan kesediaannya memberikan bimbingan dan mentoring, di luar kegiatan pelatihan," kata Dimas.

Saat ini, kata dia, program TJSL Pelindo mengacu pada tiga prioritas, yaitu pemberdayaan ekonomi UMKM, pendidikan, dan program keberlanjutan lingkungan. "Pelatihan difablepreneurship ini memenuhi dua dari tiga prioritas program TJSL Pelindo, yakni pemberdayaan ekonomi UMKM dan pendidikan," ucap Dimas.

Sementara itu, Ignatius, salah satu difabel netra mengakui program tersebut dapat memperkuat promosi usahanya melalui media sosial dan ///marketplace. Ignatius yang memiliki usaha produksi sabun ramah lingkungan tersebut siap memperluas pasar dengan dengan materi digital marketing dan literasi keuangan.

"Saya sangat tertarik difablepreuneurship ini sangat bermanfaat bagi pengembangan usahanya. Materi-materi tersebut bisa langsung saya terapkan untuk usaha saya," kata Ignatius.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement