REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menilai pentingnya kerja sama regional dalam mencapai keberlanjutan energi pada masa depan. Pemerintah bersama ASEAN Centre for Energy (ACE) akan menyelenggarakan ASEAN Energy Business Forum 2023 (AEBF).
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Senior Official on Energy (SOE) Leader of Indonesia Jisman P Hutajulu menjelaskan ASEAN Energy Business Forum 2023 bertujuan untuk mengumpulkan para pemangku kepentingan dari ASEAN dapat berdiskusi dan bekerja sama dalam mempercepat koneksi energi serta pertumbuhan sektor energi ASEAN.
“AEBF merupakan wadah untuk para pemangku kepentingan dengan bersama-sama mendiskusikan topik-topik penting, seperti kendaraan listrik, bahan bakar berkelanjutan, dan jaminan energi,” jelasnya dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (6/7/2023).
Jisman berharap seiring perkembangan transisi energi maka kegiatan ini dapat bertukar ide dan melakukan praktik-praktik terbaik dengan negara-negara ASEAN dan negara lainnya, sekaligus memperlihatkan upaya dan potensi Indonesia sektor energi.
“Acara AEBF juga diadakan bersamaan dengan Green Transport Rally (GTR) yang akan memamerkan kendaraan listrik di Indonesia sekaligus menyoroti inisiatif Indonesia dalam mengadopsi pilihan transportasi hijau,” ucapnya.
Sementara itu Executive Director ACE Nuki Agya Utama menekankan komitmen penuh dari ACE untuk mendukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN pada tahun ini, terutama dalam sektor energi. ACE berkomitmen penuh dalam mendukung Keketuaan Indonesia di ASEAN dan AEBF beririsan dengan tema yang dibawakan.
“Forum ini menyediakan platform yang penting dalam membahas isu-isu energi yang kritis dan menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk dalam kontribusi pertumbuhan dan perkembangan di ASEAN. Dengan memfasilitasi dialog yang produktif, pertukaran wawasan, dan pembangunan kerjasama, AEBF mendukung upaya Indonesia dalam menampilkan potensi energi ASEAN dan mendorong kerja sama energi regional,” sebutnya.
Melengkapi rangkaian acara AEBF, terdapat Green Transport Rally (GTR) yang secara langsung mendukung tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Nuki menjelaskan, GTR mendorong kesadaran akan pilihan mobilitas yang berkelanjutan, yang menjadi penting pertumbuhan dan perkembangan ASEAN.
“Dengan menyatukan GTR ke AEBF, ACE secara aktif berkontribusi untuk fokus pada transportasi berkelanjutan di regional dan menyoroti solusi inovatif yang dapat mendukung pertumbuhan ASEAN,” terangnya.
GTR diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan efisiensi energi kendaraan listrik, dengan menampilkan tipe-tipe kendaraan seperti plug-in hybrid EVs (PHEV), hybrid EVs (HEV), full battery powerd EVs, ICE dengan biofuel, dan fuel cell vehicles. Pelaksanaan AEBF juga bersamaan dengan the 41st ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) dan the 3rd ASEAN International Conference on Energy and Environment (AICEE), untuk memperkuat dampak dan signifikansinya.
Penyatuan konferensi-konferensi ini menyediakan platform yang lebih komprehensif dialog, membangun hubungan, dan upaya kerja sama untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai wilayah yang dinamis dan berpengaruh dalam lanskap energi global. Melalui AEBF dan GTR, ACE secara aktif mendukung Keketuaan Indonesia dan berkontribusi dalam kemajuan agenda pertumbuhan ASEAN.
Dengan mendorong kerja sama, mempromosikan praktik berkelanjutan, dan menampilkan solusi yang inovatif, ACE bertujuan untuk menggali potensi energi yang besar di ASEAN, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan menjamin masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi wilayah ini sebagai pusat pertumbuhan yang tidak perlu diragukan lagi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika