Ahad 02 Jul 2023 23:58 WIB

Investor Ritel Indonesia Meningkat Lima Kali Lipat dalam Lima Tahun

Kehadiran UU PPSK berikan mekanisme yang konkret untuk sokong ekonomi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Investor memantau perdagangan saham.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jumlah investor ritel di Indonesia mengalami pertumbuhan secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai gambaran, per Mei 2023 total investor pasar modal Indonesia mencapai lebih dari 11 juta investor dengan pertumbuhan lima kali lipat selama lima tahun terakhir.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh generasi muda di Indonesia di mana hampir 60 persen dari total jumlah investor tersebut berusia 30 tahun ke bawah. Dengan tingginya minat berinvestasi dalam beberapa tahun terakhir, regulator melihat adanya urgensi untuk menciptakan satu payung hukum yang dapat mengatur industri keuangan yang saat ini terfragmentasi otoritasnya di beberapa lembaga otoritas pengatur sektor keuangan.

Director of External Affairs Pluang, mengatakan, kehadiran Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) juga turut mendorong para pelaku industri dapat menerjemahkan gray area yang kerap muncul dalam proses bisnis menjadi mekanisme yang konkret dan teregulasi untuk menyokong pertumbuhan ekonomi yang konsisten dan berkelanjutan. 

UU tersebut juga mendorong lebih banyak kolaborasi antar sesama pelaku industri, memperkuat legitimasi fintech, serta memudahkan para pelaku usaha jasa keuangan untuk melakukan inovasi.

“Harapannya, UU PPSK dapat menjadi penyokong pertumbuhan, stabilitas, dan produktivitas sektor jasa keuangan," ujarnya dikutip Ahad (2/7/2023).

Tentunya untuk menciptakan inovasi serta menjalankan model bisnis, diperlukan standar pengaturan yang setara untuk para pelaku usaha agar tercipta ekosistem yang kolaboratif dan berkelanjutan. "Kedepannya, Pluang siap untuk berpartisipasi dan mendukung implementasi serta perumusan turunan UU PPSK dan tetap berkomitmen dalam mendukung pendalaman sektor keuangan di Indonesia baik dari sisi literasi dan inklusi keuangan” ujarnya.

Berdasarkan hemat Pluang, berinvestasi saham AS juga menjadi aset investasi alternatif bagi investor ritel Indonesia. Pluang saat ini menyediakan lebih dari 560 saham AS sebagai pilihan aset investasi bagi masyarakat Indonesia dan mengembangkan fitur-fitur yang ditujukan untuk mengoptimalkan imbal hasil para investor. 

Dalam menawarkan produk saham AS, Pluang bermitra dengan PT PG Berjangka, perusahaan pialang berjangka Indonesia yang telah memperoleh izin Penyaluran Amanat Nasabah ke bursa Luar Negeri (PALN) dan Peserta Perdagangan Sistem Alternatif (Peserta SPA) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAPPEBTI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement