Jumat 23 Jun 2023 15:37 WIB

Menteri BUMN: Pembangunan Ekosistem Logistik Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah saat ini sangat fokus untuk membangun ekosistem logistik di Indonesia.

 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Republika/Alfian
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa percepatan pembangunan ekosistem logistik akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.

"Percepatan dari pembangunan ekosistem logistik ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan untuk cita-cita kita menjadi negara besar," kata Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Hal itu disampaikannya seusai menyaksikan penandatanganan Kerja Sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) antara PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dengan konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan DP World.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, pemerintah saat ini sangat fokus untuk membangun ekosistem logistik di Indonesia.

"Karena itu, penting sekali kami tiada hentinya pemerintah, BUMN untuk terus mendorong kolaborasi daripada pembangunan ekosistem ini dari pelabuhan, dari airport, kereta api yang kemarin baru saja kita coba kereta cepat (Kereta Api Cepat Jakarta Bandung) nanti insya Allah Agustus diresmikan. Ini menjadi bagian connecting yang sangat diperlukan, tidak hanya buat barang tentu buat manusianya," ujar Erick.

Menurut dia, jika Indonesia tidak bisa menyelesaikan pembangunan ekosistem logistik, akan berpengaruh dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

"Isu salah satu yang akan menghambat, yaitu isu logistik, ketika ongkos logistik atau transportasi baik barang ataupun manusia tidak bisa menjadi satu kesatuan. Ini yang kadang-kadang tentu dipersepsikan, 'Oh, mengapa pemerintah membangun infrastruktur dengan modal pembiayaan yang besar'. Apakah benar arahnya? Benar," ujarnya.

Ia pun mencontohkan beberapa negara yang maju karena pembangunan infrastrukturnya seperti Korea Selatan, China, hingga Uni Emirat Arab (UEA).

"Kita bisa lihat bagaimana success story negara Korea tahun 1950-an, 50 persen APBN-nya untuk infrastruktur. China bisa seperti ini karena infrastruktur, UEA sama, dia sukses karena pembangunan infrastruktur," kata dia.

Oleh karena itu, Erick melanjutkan, Kementerian BUMN terus mendorong konektivitas dalam percepatan pembangunan logistik tersebut seperti misalnya BUMN bekerja sama dengan swasta maupun juga dengan foreign partnership.

"Ini tidak lain ingin mendorong percepatan karena waktunya tidak lama. Indonesia punya mimpi 2045 kita menjadi negara nomor empat nomor lima the biggest economy in the world tetapi kita harus yakin salah satu obstacle-nya adalah di logistik," kata Erick.

Ia mengatakan penandatanganan Kerja Sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan ekosistem logistik.

Apalagi, kata dia, BNCT berlokasi di Pulau Sumatra di mana Presiden Joko Widodo selalu menekankan bahwa pembangunan jangan hanya terfokus di Pulau Jawa.

"Ini percepatan yang terjadi dan Sumatra, presiden selalu bilang kita jangan membangun Indonesia hanya Jawasentris. Bagaimana saudara-saudara kita yang di Sumatra. Sumatera harus punya juga kesempatan seperti Jawa punya jalan tol, punya pelabuhan, punya airport. Apalagi Sumatra salah satu sumber produksi, sumber daya alam yang besar di Indonesia, kelapa sawit, batu bara, dan lain-lain," kata Erick.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement