REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Sukabumi didorong untuk berjualan produk secara live di media sosial (medsos). Mereka dibekali kemampuan public speaking.
"Pelaku UMKM didorong live jualan di medsos seperti TikTok dan Shopee," ujar Pendamping UMKM Kota Sukabumi Mohammad Akbar Ginanjar di sela-sela pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis ekonomi digital angkatan IV yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Kamis (22/6/2023). Selain dua aplikasi itu pelaku UMKM juga diajak jualan di medsos lainnya yakni Facebook, Whatsapp bisnis dan Instagram.
Dalam pelatihan kata Akbar, pelaku UMKM diberikan pelajaran setting live di TikTok dan Shopee termasuk peralatan yang disiapkan. Mereka juga diajarkan public speaking agar mampu bicara ketika live karena kalau salah akan di-banned.
"Pelaku UMKM diajarkan membuat teks dan naskah serta harus mengetahui produk supaya bisa jualan live," ungkap Akbar.
Disampaikan pula aturan tidak boleh jeda 15 detik ketika live karena jeda terlalu lama termasuk pelanggaran. Dari pantauannya lanjut Akbar, pelaku UMKM antusias mengikuti pelatihan.
"Meskipun ada yang gaptek tapi keinginan mereka belajar bagus," katanya.
Kepala Dinas Diskumindag Kota Sukabumi Agus Wawan Gunawan mengatakan, pelatihan ini digelar selama tiga hari. "Selama pelatihan bermanfaat dan siap mental dalam berusaha, sehingga bisa bertahan dan berkembang," jelasnya.
Menurut Agus, saat ini semua pelaku UMKM harus menguasai pemasaran digital. Sebab siapa yang menguasai digital, maka akan menguasai perekonomian. Ia berharap dengan pelatihan bisa diimplementasikan untuk pengembangan usaha. Tujuan akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan warga.