REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi investasi SayaKaya mengumumkan perubahan tampilan user interface yang lebih segar sebagai upaya untuk meningkatkan layanan, sehingga pengguna (investor) dapat terhindar dari kejahatan investasi ilegal atau bodong.
CEO SayaKaya Jessica Wijaya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (22/6/2023) berharap aplikasi SayaKaya bisa membantu masyarakat Indonesia dalam berinvestasi dan mencapai tujuan finansial mereka. "Aplikasi SayaKaya hadir untuk membantu masyarakat Indonesia mewujudkan cita-cita finansialnya melalui investasi dengan instrumen investasi yang telah terkurasi, memiliki performa yang baik, dan terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," ujar Jessica.
Dia menjelaskan berbagai fitur baru yang terdapat pada aplikasi ini. Di antaranya desain interface yang lebih intuitif, Optical Character Recognition (OCR) dan tanda tangan elektronik, fitur visualisasi target finansial, serta transparansi produk.
Kata Jessica, SayaKaya ingin menjadi kawan berinvestasi yang peduli dengan target finansial para penggunanya. Mulai dengan merekomendasikan opsi di produk-produk pilihan dengan potensi tingkat imbal hasil historikal yang baik dan unggul dari tolok ukur reksa dana lainnya.
Dalam kesempatan sama, Chief Product Officer (CPO) SayaKaya Maureen Kohar berharap aplikasi ini mampu memberikan kemudahan investasi bagi investor pemula.
"Kami merancang aplikasi kami dengan tujuan memberikan kemudahan dan keterjangkauan dalam berinvestasi bagi mereka yang baru memulai. Kami berharap revolusi ini menjadi langkah awal dalam menjadi mitra investasi terpercaya bagi masyarakat Indonesia sehari-hari," ujar Maureen.
SayaKaya merupakan aplikasi reksa dana dari Sucor Group, dengan 140 ribu pengguna dan mencatatkan distribusi dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) mencapai hampir Rp 600 miliar. Aplikasi SayaKaya berfokus pada jual beli reksa dana yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2021.