Kamis 22 Jun 2023 06:50 WIB

PLN Listriki 220 Desa di Seluruh Tanah Papua

Masih ada sekitar 160 desa di Papua yang belum mendapatkan akses listrik PLN.

Sejumlah petugas PLN memindahkan jaringan kabel dari tiang listrik yang lama ke tiang yang baru.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Sejumlah petugas PLN memindahkan jaringan kabel dari tiang listrik yang lama ke tiang yang baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) terus berkomitmen melistriki 220 desa di seluruh tanah Papua sehingga dapat memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono di Jayapura, Rabu (21/6/2023), mengatakan jumlah desa berlistrik terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan berbagai upaya akselerasi program listrik desa hingga ke pelosok Tanah Air.

Baca Juga

"Dari total capaian desa yang sudah dilistriki pada 2022, masih ada sekitar 160 desa tersebar di seluruh provinsi di Papua yang belum mendapatkan pelayanan kelistrikan PLN," kata dia.

Menurut Budiono, desa-desa belum berlistrik tersebut mayoritas berada di daerah yang sulit untuk dijangkau.

"PLN memiliki tugas memberikan penerangan yang layak untuk seluruh desa termasuk daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Berkat sinergi dan dukungan dari pemerintah, kini sampai Mei 2023 PLN berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,17 persen dari sebelumnya 97,11 persen per Desember 2022," ujar Budiono.

Dia menjelaskan dan untuk rasio desa berlistrik mencapai 97,82 persen dari sebelumnya 97,62 persen per Desember 2022. Lewat akses listrik yang andal, layanan kesehatan, pendidikan hingga geliat perekonomian bisa bertumbuh dan menjadi lebih meningkat.

Hal ini tentu perlu adanya sinergi berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah hingga stakeholder terkait. Masyarakat berhak mendapatkan fasilitas kelistrikan maka PLN terus mendukung upaya pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi mewujudkan energi berkeadilan.

"Adanya bantuan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah membuat akselerasi pembangunan infrastruktur kelistrikan," kata dia.

Dia menambahkan tantangan yang beragam mulai dari sisi geografis, akomodasi dan letak wilayah terisolir, pihaknya terus berupaya menyediakan sumber listrik berbagai cara, mulai dari pembangunan pembangkit berbasis EBT hingga penggunaan battery storage system.

Pemanfaatan potensi alam sekitar seperti air, sinar matahari bahkan angin coba dimaksimalkan sebagai sumber energi penghasil listrik.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement