REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Elnusa Petrofin dan SNF SAS telah menandatangani perjanjian untuk kerja sama dalam proyek Polymer Injection Enhanced Waterflooding. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung program Pemerintah mencapai produksi minyak sebesar satu juta barel pada 2030.
Direktur Utama PT Elnusa Petrofin Aditya Budi Prabowo menyatakan sangat antusias dengan kerja sama dengan SNF SAS. "Kami yakin bahwa kemitraan ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesuksesan proyek Chemical Enhanced Oil Recovery di masa depan di Indonesia," kata Aditya melalui siaran pers, Sabtu (10/6/2023).
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pemulihan minyak dan mengoptimalkan produksi di lapangan minyak. Teknologi ini adalah teknologi yang matur dan telah diimplementasikan dibanyak tempat.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan kunjungan ke laboratorium dan pabrik kimia SNF SAS Prancis untuk memastikan kualitas dan kapasitas produk sesuai dengan kebutuhan. Kerja sama antara PT Elnusa Petrofin dan SNF SAS sejalan dengan visi bersama dan meningkatkan pemahaman tentang implementasi Polymer Injection Enhanced Waterflooding di wilayah kerja Pertamina Group.
Kunjungan ini juga bertujuan untuk memastikan pasokan yang dapat diandalkan dan produk polimer berkualitas tinggi serta peralatan injeksi yang diperlukan untuk proyek Polymer Injection Enhanced Waterflooding. Engineering Director - EOR/O&G Applications di SNF SAS, Flavien Gathier, menyatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama jangka panjang dengan PT Elnusa Petrofin.
"Kami sepenuhnya mendukung implementasi Chemical Enhanced Oil Recovery (C-EOR), khususnya Polymer Injection (Enhanced Waterflooding), di Indonesia," kata Gathier.
Kerja sama ini merupakan langkah maju dan besar dalam industri minyak dan gas, menggabungkan keahlian dan sumber daya PT Elnusa Petrofin dan SNF SAS untuk mengoptimalkan produksi minyak dan memenuhi permintaan energi yang terus meningkat di Indonesia. Keberhasilan implementasi proyek Polymer Injection Enhanced Waterflooding akan menjadi tolak ukur bagi inisiatif C-EOR di masa depan khususnya di Indonesia.