Selasa 06 Jun 2023 21:57 WIB

BNI Singapura Jadi Bank Pertama Asal Indonesia Berstatus Full Bank License

BNI Singapura bisa beroperasi penuh layaknya bank lokal.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nora Azizah
BNI Singapura menyandang status full bank license.
Foto: Dedy Darmawan Nasution/Republika
BNI Singapura menyandang status full bank license.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Luar Negeri Singapura menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang memegang status full bank license. Status tersebut memberikan poin lebih bagi kantor cabang untuk beroperasi secara penuh layaknya bank lokal. 

Kepada Republika, Deputy Chief Executive, BNI Singapura, Yuli menuturkan, BNI Cabang Singapura telah berdiri sejak 14 Oktober 1955 lalu sebelum Singapura menjadi negara merdeka pada 1965. Histori BNI Singapura yang sudah beroperasi sebelum kemerdekaan Singapura lantas membuat pemerintah setempat memberikan hak istimewa bagi BNI menjadi full bank license. 

Baca Juga

"Jadi, kita mendapat privilege. Kita jadi boleh masuk sampai ke bisnis retail, juga boleh kumpul dana nasabah, tabungan. Jadi keunggulan BNI kita bisa masuk di bisnis dari segmen korporat sampai retail atau individu," kata Yuli, kepada Republika.co.id, di Singapura, Selasa (6/6/2023).

Dengan menyandang status tersebut, Yuli mengatakan, kini BNI Singapura telah banyak memberikan pembiayaan kepada korporasi besar Indonesia di Singapura hingga skala UMKM yang dijalankan oleh perorangan. Kelebihan itu pun menjadi jalan bagi BNI Singapura untuk terus meningkatkan penetrasi pasar di Negeri Singa. 

Tak hanya membiaya korporasi, BNI Singapura juga turut memberikan pinjaman permodalan bagi para investor yang punya bisnis di Indonesia. "Selama dia ada kaitan dengan Indonesia itu kita bisa masuk. Kita lebih nyaman membiayai sektor yang ada hubungan dengan Indonesia karena sebagai bank Indonesia kita lebih paham," ujarnya menambahkan. 

Tercatat, posisi penyaluran kredit selama periode 2022 telah menyentuh angka 1,1 miliar dolar AS. Capaian itu tumbuh 20,8 persen secara tahunan dengan sumber pertumbuhan dari nasabah yang berkualitas baik," kata dia. 

Dengan tingkat pertumbuhan kredit tersebut, tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tahun 2022 hanya 0,95 persen, menurun 17,39 persen dari NPL 2021 sebesar 1,15 persen.

Lebih lanjut, Yuli menuturkan, BNI Singapura juga dapat memfasilitasi pembukaan rekening baru BNI bagi para pelajar maupun pekerja migran asal Indonesia yang tengah menuntut ilmu atau bekerja di Singapura. Para nasabah pun dimudahkan karena sebagai kantor cabang lisensi penuh, BNI dapat mengoperasikan mesin ATM yang langsung mengeluarkan dolar meski tabungan dalam rupiah. 

"Ini kita fasilitasi rekening Indonesia yang punya ATM lalu ke Singapura, tidak usah bawa uang cash, bisa tarik di ATM BNI Singapura. Jadi otomatis dikonversi ke mata uang dolar Singapura," kata Yuli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement