Kamis 01 Jun 2023 08:06 WIB

Kemenkeu Pastikan Investasi di Indonesia Tetap Tinggi Meski Ada Pemilu 

Kemenkeu memprediksi tingkat konsumsi pada masa pemilu semakin meningkat.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu. Pemerintah meyakini kinerja investasi di Indonesia tetap aman.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu. Pemerintah meyakini kinerja investasi di Indonesia tetap aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meyakini kinerja investasi di Indonesia tetap aman di tengah tahun pemilihan umum pada 2024. Pemerintah pun menganggarkan alokasi belanja dalam anggaran pendapatan dan belanja negara 2024 sebesar Rp 2.400,7 triliun-Rp 2.631,2 triliun. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan Kemenkeu telah melakukan penghitungan secara matang terkait investasi yang akan masuk ketika memasuki tahun pemilihan umum pada 2024. "Kami sudah memperhitungkan Pemilu. Banyak orang mengatakan pemilu menimbulkan ketidakpastian, ini ada benarnya, tapi mungkin tahun ini agak berbeda," ujar Febrio saat konferensi pers, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga

Menurut dia, Indonesia memiliki pengelolaan ekonomi Indonesia yang tangguh, sehingga mampu membuat Indonesia lebih menonjol dibandingkan negara lain. Adapun pengelolaan ekonomi Indonesia yang baik juga terlihat pada nilai tukar rupiah yang justru terapresiasi ketika mata uang negara lain mengalami depresiasi.

"Kombinasi kinerja ekonomi dan tata kelola investasi yang kredibel itu membuat investor banyak masuk," ucapnya.

Febrio memprediksi tingkat konsumsi pada masa pemilu semakin meningkat. Sebab, aktivitas pemilihan umum melibatkan jutaan orang pada berbagai kegiatan dari pesta demokrasi.

"Pasar Indonesia juga menunjukkan kinerja yang positif. Hal itu tercermin pada terjadinya penawaran umum perdana di pasar modal pada kuartal I 2023," ucapnya.

Optimisme itu juga didukung data Global IPO Watch kuartal I 2023 yang menunjukkan Indonesia berada peringkat keempat pada 10 negara dengan penawaran umum perdana teratas pada kuartal I 2023. Adapun capaian itu ditopang oleh meningkatnya permintaan komoditas yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik.

"Belum pernah terjadi Indonesia ada di atas Hong Kong dan Jepang. Ini menjadi sinyal bahwa minat investasi tetap tinggi meski kita ada Pemilu sampai tahun depan," ucapnya.

Atas dasar itu, Febrio optimis kondisi tersebut mengindikasikan momentum investasi di Indonesia dalam kondisi baik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement