REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN- Volkswagen tidak akan ikut dalam pertempuran diskon di China "dengan harga berapa pun".
Pembuat mobil Jerman tersebut berada di bawah tekanan yang meningkat di pasar terpentingnya dari pabrikan China yang sedang naik daun yang lebih sukses dengan mobil listrik daripada saingan Barat mereka.
"Volkswagen berfokus pada model bisnis yang berkelanjutan. Secara konkret, ini berarti kami tidak akan berpartisipasi dalam pertempuran diskon dengan harga berapa pun," kata Chief Operating Officer Ralf Brandstaetter dalam sebuah wawancara yang dirilis, Rabu (31/5/2023)
“Posisi pasar kami cukup kuat. Bagi kami, fokusnya adalah profitabilitas, bukan volume penjualan atau pangsa pasar,” tambahnya.
Brandstaetter mengharapkan pasar mobil China tumbuh dari 22 juta saat ini menjadi antara 28 juta hingga 30 juta pada tahun 2030. "Jika kami mencapai penjualan lebih dari 4 juta kendaraan di lingkungan ini pada tahun 2030, dengan profitabilitas yang sesuai, itu adalah posisi yang dapat kami jalani dengan sangat baik," katanya.
Volkswagen bercita-cita menjadi pembuat mobil internasional terbesar di China, katanya, seraya menambahkan bahwa tidak relevan jika pabrikan nasional lain menjual lebih banyak daripada yang dilakukannya.
Pabrikan Cina BYD menjual lebih banyak dari Volkswagen, yang telah memimpin pasar di sana selama beberapa dekade, sebagai merek mobil penumpang teratas awal tahun ini.