REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak kunjung menemukan titik temu soal partner Inpex di Blok Masela, pemerintah akan melelang ulang blok yang memiliki cadangan gas terbesar di Indonesia ini. Jika sampai 2024 Shell tak kunjung menyelesaikan divestasi sahamnya, Blok Masela akan kembali ke negara.
"Kalau selama lima tahun ini tidak melaksanakan apa-apa, termasuk kemungkinan untuk dikembalikan ke negara. Lalu, kita lelang ulang," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (26/5/2023).
Arifin menyebut, Shell tak bertanggung jawab terkait rencana divestasi porsi sahamnya di Blok Masela. Mundurnya proses pengembangan Blok Masela lantas merugikan negara dan Inpex dalam hal ini selaku partner utama Shell.
"Indonesia dirugikan dong. Inpex sebenarnya sudah ada kesungguhan mengembangkan blok ini, tapi Shell ini mundur juga gak bertanggung jawab," kata Arifin.
Arifin pun menjelaskan pemerintah sudah memberikan segudang insentif untuk memperlancar investasi migas di Indonesia. Menurut Arifin, pengembangan Blok Masela ini sudah mangkrak sejak 2019 lalu, padahal pemerintah sudah memberikan karpet merah untuk pengembangan Blok Masela ini.
"Sampai sekarang udah 4 tahun kok gak ada perkembangan. Kalau mau mundur harusnya mundur aja sebelum PoD. Nanti kita cari skema baru saja kalau kita ambil alih," ujar Arifin.