Rabu 17 May 2023 11:19 WIB

Di Tengah Banyak Isu Miring, Waskita Bukukan Laba di Kuartal I 2023

WSKT mencatat Ebitda sebesar Rp 660 miliar atau meningkat 101 persen yoy.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas operator bersiap menderek mobil truk yang rusak di jalan tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) Seksi IV di kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (6/10/2022). PT Waskita Karya menyatakan proyek jalan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 kilometer terdiri dari enam seksi, dua seksi di antaranya dalam tahap pengerjaan, sedangkan empat seksi lainnya telah beroperasi ditargetkan selesai dan beroperasi secara menyeluruh pada September 2023.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Petugas operator bersiap menderek mobil truk yang rusak di jalan tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) Seksi IV di kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (6/10/2022). PT Waskita Karya menyatakan proyek jalan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 kilometer terdiri dari enam seksi, dua seksi di antaranya dalam tahap pengerjaan, sedangkan empat seksi lainnya telah beroperasi ditargetkan selesai dan beroperasi secara menyeluruh pada September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT membukukan laba kotor sebesar Rp 400 miliar pada laporan keuangan kuartal I 2023. SVP Corporate Secretary Wsskita Ermy Puspa menyampaikan angka tersebut meningkat 21,47 persen (yoy) di tengah kondisi cost of good sold (COGS) yang lebih rendah dengan harga bahan baku konstruksi yang kian stabil.

"Perseroan juga tengah melakukan review implementasi Master Restructuring

Baca Juga

Agreement (MRA) yang mana review ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi Waskita untuk dapat melakukan proses bisnisnya dengan lebih baik lagi," ujar Ermy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Ermy mengatakan kepastian modal kerja, pengelolaan arus kas yang lebih lancar dengan tetap mengedepankan kredibilitas dan akuntabilitas, serta penyelesaian atas segala kewajiban yang ada. Selain laba kotor, lanjut Ermy, korporasi juga mencatat Ebitda yang positif sebesar Rp 660 miliar atau meningkat 101 persen yoy sebagai dampak meningkatnya laba kotor dan penurunan beban bunga selama kuartal pertama 2023.

"Perseroan juga mencatatkan tingkat winning rate tender sebesar 33,33 persen. Hal ini menunjukkan perseroan sangat kompetitif. Kami berharap pencapaian nilai kontrak baru tahun ini mencapai Rp 20 triliun," ucap Ermy.

Ermy menyampaikan Waskita juga membukukan volume penjualan sebesar Rp 2,3 triliun yang berasal dari sektor jasa konstruksi yang meningkat 15 persen dan memberikan kontribusi hingga 84 persen terhadap total pendapatan. Pun dengan pendapatan jalan tol dan penjualan produk pracetak meningkat sebagai refleksi dari pengoperasian jalan tol dan volume produksi di WSBP.

Ermy menyampaikan strategi perseroan dalam memperbaiki kinerja keuangan salah satunya meminimalisir proyek-proyek non-turnkey payment. Tercatat pada laporan kontrak baru Waskita pada kuartal I 2023 terdiri atas 97,78 persen non-turnkey payment. Dalam hal pengoperasian proyek, lanjut Ermy, 43,57 persen kontrak baru merupakan kontrak bersama (joint venture) yang di mana memberikan lebih banyak manfaat bagi perusahaan.

"Terlebih yaitu meminimalisir risiko financial dalam penerapan metode teknologi, memberdayakan kapabilitas sumber daya manusia melalui transfer knowledge, dan meningkatkan Bid Win Rate Tender," tambah Ermy.

Ermy mengatakan sebelumnya perseroan memenangi nilai kontrak IKN sebesar Rp 4,16 triliun pada 2022. Sementara sejak Januari hingga Maret 2023, perseroan sudah mendapatkan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 4,7 triliun atau sebesar 20 persen dari target NKB pada 2023.

Ermy menyebut berdasarkan segmentasi proyek tersebut didominasi berasal dari proyek pemerintah sebesar 63,50 persen, BUMN dan BUMD sebesar 22,68 persen, dan sisanya dari entitas anak perusahaan sebesar 13,83 persen. Hal ini sejalan dengan target perseroan yang menargetkan pembayaran melalui monthly payment.

"Dengan monthly payment arus kas Waskita berjalan dengan lancar," sambung Ermy.

Ermy menambahkan, salah satu dari proyek yang didapat perseroan yaitu proyek di Luar negeri, proyek pembangunan Bandara Suai dan Jalan Sakato-Noefafan yang rampung pada 2020. Setelah itu Waskita juga memperoleh proyek pekerjaan Bandara Internasional President Nicolau Lobato yang ada di Timor Leste dengan total nilai kontrak Rp 1,1 triliun.

"Pada 2022, Waskita kembali dipercaya Pemerintah Timor Leste untuk mengerjakan proyek Jalan Noefefan - Oenuno di Oé-Cusse, Timor Leste senilai 22,1 juta dolar AS atau setara dengan Rp 322 miliar," kata Ermy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement